Mahasiswa Unud Tewas

Polisi Tegaskan Timothy Jatuh Dari Lantai 4 Gedung FISIP Unud Bali, CCTV Lantai 4 Rusak

Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan kampus dan mendapatkan informasi bahwa kerusakan CCTV

Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Tampak depan Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Kepolisian Sektor Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi buka suara terkait sejumlah hal mengenai kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana.

Kapolsek Denbar menegaskan bahwa korban jatuh dari lantai 4 gedung FISIP, pihaknya meluruskan berbagai spekulasi atau informasi simpang siur yang beredar di masyarakat, karena ada yang menyebut korban terjatuh dari lantai 2 saat kejadian pada Rabu 15 Oktober 2025.

"Kami luruskan bahwa korban Timothy Anugerah Saputra jatuh dari lantai 4," ujar Kompol Laksi Trisnadewi saat memberikan keterangan kepada awak media di Polsek setempat, Denpasar, Bali, pada Senin 20 Oktober 2025.

Kompol Laksmi juga menjelaskan, mengenai rekaman CCTV dan keberadaan saksi mata, yang kerap menjadi pertanyaan publik.

Baca juga: Polisi Periksa Sejumlah Saksi Kasus Timothy Anugerah di Unud Bali: Bapaknya Meminta Kepastian

Bahwa pihaknya menyebut adanya rekaman CCTV di area Lobi gedung yang merekam momen kedatangan korban, serta momen korban jatuh di bawah, akan tetapi disayangkan CCTV di lantai 4 ternyata rusak.

Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah, dan teka teki berlanjut ketika CCTV di lantai 4 tempat kejadian perkara (TKP) ternyata dalam kondisi rusak. 

Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan kampus dan mendapatkan informasi bahwa kerusakan CCTV tersebut sudah terjadi sejak sekitar tahun 2023.

"Memang benar tidak ada CCTV yang merekam di lantai 4, karena rusak dari tahun 2023, namun CCTV di lobi pada saat korban datang kemudian pada saat korban terjatuh itu ada. Jadi terekam CCTV pada saat korban masuk gedung, CCTV yang sama juga merekam korban saat terjatuh," jelasnya.

Selain itu, Kompol Laksmi menyebutkan tidak ada saksi yang melihat langsung saat korban diduga melompat atau terjatuh, pihak kepolisian menemukan adanya saksi yang melihat aktivitas korban di lantai 4.

"Saksi yang melihat pada saat korban keluar dari lift di lantai 4 itu ada. Kemudian berjalan dan korban duduk di lokasi di mana terakhir ditemukan tas dan sepatu miliknya," kata Kompol Laksmi.

Setidaknya tiga orang saksi melihat korban duduk di lokasi tersebut, namun karena tidak saling kenal, mereka tidak terlalu menghiraukan. 

Salah satu saksi bahkan melihat korban melepas sepatu di lokasi tersebut.

"Saksi melihat korban melepas sepatu di lokasi tersebut. Karena saksi tidak kenal dengan korban, ia hanya sekadar melihat dan masuk ke dalam kelas. Saat keluar lagi, korban sudah tidak ada di sana," tambahnya.

Berdasarkan keterangan saksi yang melihat, korban datang sendiri, duduk sendiri, dan melepaskan sepatu, namun tidak ada saksi yang menyaksikan detik-detik korban terjatuh.

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dan telah mengumpulkan seluruh keterangan saksi serta barang bukti pendukung untuk mengungkap kasus ini agar terang. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved