Bandara Bali Utara

Pembangunan Bandara Bali Utara Diharapkan Selaras Dengan Nilai Budaya Buleleng

Kunjungan BKSAP DPR RI dimanfaatkan Pemkab Buleleng untuk memaparkan berbagai potensi daerah. 

Tribun Bali/ Muhammad Fredey Mercury
Suasana kunjungan BKSAP DPR RI ke Pemkab Buleleng, Rabu 22 Oktober 2025. Pada kunjungan itu BKSAP berharap pembangunan bandara bali Utara selaras dengan nilai-nilai budaya di Buleleng. Pembangunan Bandara Bali Utara Diharapkan Selaras Dengan Nilai Budaya Buleleng 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. 

Di tengah dinamika rencana tersebut, muncul harapan besar agar proses pembangunan bisa selaras dengan budaya dan kearifan lokal di Buleleng, Bali. 

Kepada awak media, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menyebut, Buleleng merupakan salah satu pusat budaya penting di Bali. 

Wilayah ini memiliki sejarah panjang, warisan budaya yang kaya, serta potensi yang luar biasa untuk dikembangkan secara berkelanjutan.

Baca juga: DPD RI dan DPR RI Perwakilan Bali, Diminta Perjuangkan Dana Bagi Hasil Pariwisata Pulau Dewata 

"Buleleng memiliki keunggulan khas yang bisa dijadikan contoh, bagaimana pembangunan dapat berjalan beriringan dengan pelestarian budaya," ujarnya usai pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng di Kantor Bupati, Rabu 22 Oktober 2025.

Mardani menambahkan, pembangunan ekonomi, termasuk rencana pembangunan bandara di Bali Utara, idealnya tidak lepas dari nilai-nilai budaya yang menjadi identitas daerah. 

Ia menekankan pentingnya prinsip Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam, sebagai landasan dalam setiap kebijakan pembangunan.

"Budaya harus menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi. Pembangunan bandara juga harus mencerminkan nilai-nilai tersebut," tuturnya.

Kunjungan BKSAP DPR RI dimanfaatkan Pemkab Buleleng untuk memaparkan berbagai potensi daerah. 

Mulai dari seni dan budaya, lingkungan, hingga prospek pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, menjelaskan bahwa BKSAP berperan sebagai penghubung yang menampung informasi dari daerah. 

Melalui forum ini, diharapkan suara dan kepentingan daerah mendapat dukungan konkret dan ditindaklanjuti oleh komisi-komisi terkait di DPR RI.

"Kami sampaikan potensi budaya, pelestarian lingkungan, serta pariwisata berbasis seni dan kearifan lokal. Harapannya, semua itu bisa diperkuat melalui kebijakan makro pemerintah pusat," kata Suyasa. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved