Berita Bali
BESAR Kontribusi Bali Buat Pariwisata Nasional, Harusnya Ada Perhatian Khusus! Ini Kata BKSAP DPR RI
Dalam kesempatan ini, BKSAP DPR RI meminta pemerintah pusat memberikan perhatian khusus untuk Bali.
TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Bali, Kamis (23/10), di Gedung Sabha, Jayasabha, Denpasar.
Kunjungan bertema “Diplomasi Budaya dan Pembangunan Lestari” itu menyoroti peran strategis Bali sebagai ujung tombak diplomasi pariwisata Indonesia dan penyumbang devisa terbesar bagi negara.
Dalam kesempatan ini, BKSAP DPR RI meminta pemerintah pusat memberikan perhatian khusus untuk Bali.
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan kekhususan Bali, termasuk keberlanjutan regulasi yang melindungi nilai-nilai budaya dan lingkungan Pulau Dewata.
Baca juga: TEGA Seorang Ayah Gagahi 2 Anak Kandungnya Sendiri di Baturiti Tabanan Sejak 2023, Polres Ringkus!
Baca juga: BREAKING NEWS - Dua Wisatawan Belanda Jatuh dari Atas Jembatan Kuning Nusa Penida
“Secara umum, kami sangat mendukung kekhususan Bali dengan peraturan yang memperkuat eksistensi dan kelestariannya. Bali bukan hanya indah, tapi juga berperan penting dalam diplomasi budaya Indonesia,” ujar Mardani.
Anggota BKSAP dan juga Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Irene Yosiana, menambahkan bahwa Bali perlu mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintah pusat mengingat kontribusinya terhadap devisa nasional.
“Faktanya, sekitar tujuh persen dari total devisa nasional berasal dari Bali. Namun, investasi asing justru sering menyulitkan masyarakat lokal. Kami ingin arah pariwisata Bali ke depan benar-benar sustainable dan berpihak pada rakyat,” ujarnya.
Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam paparannya menegaskan pentingnya dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur dan kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan budaya serta lingkungan di Bali.
“Bali kecil, tapi 'khasiat'nya besar. Kami menyumbang lebih dari 53 persen devisa pariwisata nasional. Namun infrastruktur ke daerah wisata seperti Bali justru kurang mendapat perhatian. Kami mohon timbal balik yang sepadan, bukan lebih,” tegas Koster di hadapan Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, dan anggota lain yang hadir.
Menurut data yang dipaparkan Koster, hingga Oktober 2025 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mencapai 5,7 juta orang, dan diperkirakan menembus 7 juta orang pada akhir tahun.
Tahun sebelumnya, Bali mencatat 6,9 juta wisatawan dengan devisa pariwisata mencapai Rp167 triliun, atau 53 persen dari total devisa pariwisata nasional yang mencapai Rp312 triliun.
“Spending money wisatawan di Bali jauh di atas rata-rata nasional, mencapai 1.630 dolar AS per wisatawan. Ini menunjukkan keunggulan Bali sebagai destinasi premium dunia,” tambahnya.
Namun, Koster menyoroti tantangan yang masih dihadapi, mulai dari keterbatasan infrastruktur, pengelolaan sampah, hingga ketimpangan fiskal antara kontribusi Bali dengan alokasi anggaran pusat.
“Kalau tidak ada infrastruktur memadai, daya saing Bali bisa turun dan kalah dengan Malaysia atau Thailand. Karena itu kami terus membenahi transportasi dan pengolahan sampah, termasuk membangun waste to energy,” jelasnya.
Selain ekonomi, Gubernur Koster juga menegaskan arah pembangunan Bali yang berlandaskan tiga pilar utama: alam, manusia, dan budaya.
| Kejari Denpasar Terima Tahap II Perkara Penipuan Tersangka Togar Situmorang, Ditahan di Kerobokan |
|
|---|
| Kejari Denpasar Terima Tahap II Tersangka Togar Situmorang, Panglima Hukum Ditahan di Kerobokan |
|
|---|
| Komisi IV DPR RI Gelar Diskusi Repatriasi Untuk Mendukung Satwa Liar di Provinsi Bali |
|
|---|
| Dramatis, Alif Andira dari Bali Raih Juara Nasional ICTC 2025/2026, Wakili Tanah Air ke Thailand |
|
|---|
| TUMPEK Wariga, Festival Bahari Jaladhi Vistara Dibuka di Tejakula, Perkuat Pemberdayaan Garam Lokal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.