bisnis

ASET BPD Bali Meningkat Hingga Rp 42,4 Triliun, Tidak Terlepas Dukungan Penyertaan Modal

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank BPD Bali mencapai Rp 35,52 triliun, melebihi target yang direncanakan sebesar Rp 33,97 triliun.

Pixabay
ILUSTRASI - Bank BPD Bali capaian aset Rp 42,4 triliun atau mencapai 102,86?ri target sebesar Rp 41,29 triliun dan tumbuh sebesar 9,01% secara (yoy) dibandingkan September 2024 sebesar Rp 38,96 triliun pada triwulan ketiga.  

TRIBUN-BALI.COM  - Bank BPD Bali capaian aset Rp 42,4 triliun atau mencapai 102,86 persen dari target sebesar Rp 41,29 triliun dan tumbuh sebesar 9,01 % secara (yoy) dibandingkan September 2024 sebesar Rp 38,96 triliun pada triwulan ketiga. 

Pencapaian kinerja tersebut ditopang oleh fungsi intermediasi yang kuat. Di mana penyaluran kredit telah mencapai Rp 24,71 triliun atau mencapai 100,84?ri target sebesar Rp 24,51 triliun dan tumbuh sebesar 9,82 % secara (yoy) dibandingkan September 2024 sebesar Rp22,5 triliun. 

Kredit dimaksud disalurkan pada debitur UMKM yang telah mencapai Rp 12,55 triliun atau 50,80 persen dari total kredit yang didukung dengan penyaluran produk kredit UMKM. Di antaranya KUR, Kredit Usaha Alsintan (KUA), Sidi Kumbara dan produk-produk kredit UMKM lainnya.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank BPD Bali mencapai Rp 35,52 triliun, melebihi target yang direncanakan sebesar Rp 33,97 triliun.

Baca juga: VIRAL Video Seorang Warga Nekat Turuni Kawah Gunung Agung di Karangasem Bali!

Baca juga: BARBAR Alih Fungsi Lahan di Badung, Melonjak Drastis, Masa Kepemimpinan Giri Prasta Capai 348 Hektar

Penghimpunan DPK tersebut tumbuh 6,68 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai Rp33,29 triliun. Secara proporsi, pencapaian dana pihak ketiga didominasi oleh pencapaian dana berbiaya murah dimana rasio CASA mencapai 64,99 % .

Dilihat dari rasio keuangan juga terjaga dengan baik, di mana per September 2025 KPMM sebesar 28,60 persen, ROA sebesar 3,90 persen, ROE sebesar 26,46 persen, NIM sebesar 6,40 persen, BOPO tercatat sebesar 60,15 persen, menunjukkan efisiensi yang terjaga baik, sedangkan LDR mencapai 69,54 persen, mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan dana secara produktif. Adapun NPL Gross berada di posisi 0,85 persen, jauh di bawah ambang batas ketentuan perbankan.

Solidnya kinerja juga ditunjukkan dengan pencapaian laba sebesar Rp 945,43 milyar atau tumbuh sebesar 22,14 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba yang konsisten ini didorong oleh pertumbuhan bisnis, perbaikan kualitas aset, struktur pendanaan yang baik, efisiensi operasional serta berbagai inovasi produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menjelaskan, pencapaian kinerja Bank BPD Bali tidak terlepas dari dukungan Pemegang Saham melalui penyertaan modal. Disebutkan, modal disetor pada September 2025 mencapai Rp 2,83 triliun dan modal inti mencapai Rp 5,23 triliun. 

“Bank BPD Bali juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan memperluas ekosistem digital, dimana pada tahun 2025, Bank BPD Bali turut serta dalam peluncuran QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang dan inisiasi sandbox QRIS Antarnegara Indonesia–Tiongkok dan merupakan satu-satunya Bank Pembangunan Daerah yang terlibat,” jelasnya pada, Kamis (9/10). 

Implementasi QRIS Antarnegara ini akan mendorong kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital, memperkuat ekosistem penerimaan pemerintah daerah, serta mendukung kebijakan pungutan wisatawan asing.

“Melalui akselerasi kolaborasi bersama serta dukungan dari Pemerintah dan stakeholder, Bank BPD Bali optimis dapat mendorong serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang berkelanjutan,” kata Sudharma. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved