Berita Buleleng
SEMPAT Tembus 350 Orang Sehari, Jumlah Pemohon SKCK di Buleleng Membludak, Layanan Hingga Malam
Lonjakan pemohon SKCK berkaitan dengan keperluan pemberkasan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Permohonan berkas Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) beberapa hari terakhir mengalami lonjakan. Dalam sehari, jumlah pemohon bahkan tembus hingga 350 orang lebih. Alhasil pelayanan yang semestinya hanya sampai jam 14.00 Wita, sampai diperpanjang hingga malam.
Lonjakan pemohon SKCK berkaitan dengan keperluan pemberkasan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Sesuai jadwal, penyampaian kelengkapan dokumen pengusulan NIPPPPK dimulai dari tanggal 10 - 15 September 2025. Sedangkan pengumuman daftar peserta alokasi PPPK paruh waktu baru diunggah pada 10 September 2025.
Baca juga: API Diduga dari Gas Bocor! Griya di Desa Bakas Terbakar Hidupkan Listrik, Tiba-tiba Dapur Meledak
Baca juga: BPBD Catat Kerugian Capai Rp44 M Lebih, Sektor Infrastruktur dan Ekonomi Paling Banyak
Mepetnya waktu tentu membuat para pegawai kontrak berlomba-lomba segera melengkapi berkas. Sebab jika tidak mengajukan pemberkasan pengusulan NIPPPPK, tenaga kontrak dianggap mengundurkan diri.
Kasat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polres Buleleng, AKP Kadek Alit Susanta mengungkapkan, lonjakan pemohon SKCK terjadi sejak Kamis (11/9). Menurutnya kondisi ini akibat mepetnya waktu pemberkasan.
"Jumlah tenaga kontrak Buleleng yang melamar sebagai PPPK paruh waktu sebanyak 2.290 orang. Karena waktunya mendadak dan kemarin batas waktunya sampai tanggal 15, makanya berlomba-lomba yang nyari," ucapnya, Senin (15/9)
Pada Kamis (11/9), jumlah pemohon SKCK di kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) tercatat sebanyak 207 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan pada Jumat (12/9) menjadi 372 orang.
"Kami juga buka pelayanan pada Sabtu dan Minggu untuk memfasilitasi masyarakat. Di hari Sabtu (13/9) pemohon SKCK mencapai 114 orang dan hari Minggu (14/9) sebanyak 1 orang," sebutnya.
AKP Alit mengatakan, sejatinya jam operasional pelayanan SKCK dimulai dari pukul 08.00 Wita hingga 14.00 Wita. Namun karena waktu pemberkasan mepet, ditambah jumlah pemohon membludak, alhasil pihaknya sampai lembur hingga pukul 21.00 Wita.
"Syukurnya tidak ada keluhan. Karena kita sejak awal sudah keluarkan antrean 300 - 350 orang per hari. Apalagi pelayanan SKCK bisa diakses melalui Polsek di masing-masing kecamatan. Sehingga kami cukup terbantu," ujarnya. (mer)
Awal Pekan Lebih Lengang
Sementara pada Senin (15/9) pemohon SKCK di kantor SPKT lebih lengang. Hingga pukul 12.30 Wita, pemohon SKCK tercatat sebanyak 90 orang.
Menurut Kasat Intelkam Polres Buleleng, AKP Kadek Alit Susanta, kondisi ini dikarenakan adanya pengumuman terbaru dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng. Yang mana jadwal pemberkasan diperpanjang hingga tanggal 22 September 2025.
"Suratnya turun dua hari lalu, yakni Sabtu (13/9/2025). Karena waktu sudah panjang, makanya tidak membludak lagi pemohon SKCK," tandasnya. (mer)
Pemohon SKCK di Polres Buleleng Sempat Tembus 350 Orang Sehari |
![]() |
---|
Pengembangan Fasilitas Panjat Tebing Belum Dieksekusi di Buleleng, Belum Ada Rekanan yang Menawar |
![]() |
---|
Pemkab Buleleng Segera Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Lemukih |
![]() |
---|
Terpilih Aklamasi, Kresna Budi Nahkodai Golkar Buleleng Lagi |
![]() |
---|
PEMKAB Buleleng Bersikukuh Tak Mau Cabut SK Pemberhentian GA dan WA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.