Berita Buleleng

Alami Peningkatan Setiap Awal Musim Hujan, Damkar Buleleng Bali Berhasil Evakuasi 7 Ekor Ular

sarang ular tergenang saat musim hujan, ular masuk ke rumah warga di Buleleng Bali, Damkar dapat permintaan evakuasi hampir setiap hari

istimewa
Evakuasi - Tim Damkar dan Penyelamatan Buleleng saat melakukan evakuasi ular piton dari kandang ayam milik Jro Nyarikan Putu Kerta, asal Banjar Dinas Tegal, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Bali, Rabu 12 November 2025. Alami Peningkatan Setiap Awal Musim Hujan, Damkar Buleleng Bali Berhasil Evakuasi 7 Ekor Ular 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Masyarakat di Kabupaten Buleleng, Bali, kerap dibuat resah akibat munculnya ular di pemukiman. 

Laporan mengenai hewan melata ini bahkan terjadi hampir setiap hari.

Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng, sepanjang bulan November tercatat ada tujuh laporan evakuasi ular

Jenisnya pun beragam, mulai dari ular sawah, ular piton, bahkan ular kobra. 

Baca juga: Dua Ular Dievakuasi Dari Rumah Warga di Jembrana, Waspada Hewan Liar di Musim Penghujan

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Buleleng, I Gede Arya Suardana mengungkapkan, permintaan evakuasi ular mengalami peningkatan setiap awal musim hujan. 

Ini akibat sarang ular tergenang. Sehingga hewan melata itu mencari tempat kering untuk mencari mangsa. 

"Laporan permintaan evakuasi ular hampir setiap hari kami terima. Laporan ini dari berbagai wilayah di Kabupaten Buleleng," sebutnya. 

Permintaan evakuasi ular terbaru, diterima pada Rabu 12 November 2025 pagi. 

Saat itu, Regu 2 Pos Kubutambahan menerima laporan dari Jro Nyarikan Putu Kerta, asal Banjar Dinas Tegal, Desa/Kecamatan Kubutambahan.

"Yang bersangkutan melaporkan ada ular masuk ke kandang ayamnya. Tim Reaksi Cepat pun segera bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi," ungkapnya. 

Kata Suardana, ular tersebut diperkirakan datang dari sungai di sekitar lokasi. 

Saat dievakuasi, ular sepanjang 2,5 meter itu telah memakan tiga dari empat ekor ayam milik Jro Putu Kerta. 

"Proses evakuasi saat itu membutuhkan waktu selama lima menit," terangnya.

Dikatakan pula, sehari sebelumnya yakni Selasa 11 November 2025, sekitar pukul 20.38 Wita, pihaknya juga menerima laporan permintaan evakuasi ular

Laporan dari Nyoman Widiantari, asal Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng

"Yang bersangkutan melaporkan ada ular di kandang entoknya. Tim Reaksi Cepat pun segera bergerak ke lokasi. Didapati seekor ular jenis piton sedang melilit entok yang sedang bertelur," ungkapnya. 

Proses evakuasi saat itu membutuhkan waktu selama delapan menit. Selanjutnya ular tersebut dikembalikan ke habitat alaminya. 

"Kami tidak memberantas ular karena mereka bagian dari keseimbangan ekosistem. Kalau ular habis, tikus bisa berkembang pesat. Jadi biasanya kami lepas ke lokasi jauh dari pemukiman," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved