Tenggelam di Bali

BREAKING NEWS: Remaja yang Hilang Saat Selamatkan Adik di Buleleng Ditemukan di Dasar Air Terjun

Gede Putra Pertama, remaja yang dilaporkan tenggelam di air terjun Kebo Iwo, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan ditemukan

Istimewa
EVAKUASI - Proses evakuasi jenazah Gede Putra dari dasar air terjun Kebo Iwo pada Jumat (21/11/2025). Kakak yang tenggelam saat menyelamatkan adiknya ini ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Gede Putra Pertama, remaja yang dilaporkan tenggelam di air terjun Kebo Iwo, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia

Jasad remaja berusia 15 tahun itu selanjutnya dibawa ke rumah duka. 

Kapolsek Kubutambahan, AKP Kadek Robin Yohana mengatakan, setelah sempat dihentikan sementara upaya pencarian jasad Gede Putra dilanjutkan pada Jumat (21/11/2025).

Baca juga: TEWAS Pelajar SMP Tenggelam di Danau Batur, Jasad Panji Ditemukan 8 Meter dari Pinggir Danau 

Pencarian dimulai pukul 09.00 wita. 

"Pencarian melibatkan Basarnas sebanyak 7 orang, Pol Airud Polres Buleleng sebanyak 6 orang, anggota Polsek Kubutambahan sebanyak 10 orang, dan aparat Desa Mengening, Linmas dan Pecalang," sebutnya. 

Sekitar 48 menit kemudian, tim berhasil menemukan jasad Gede Putra di dasar air terjun, dengan kedalaman 6-7 meter.

Saat ditemukan, Gede Putra sudah dalam keadaan meninggal dunia. 

Baca juga: MANG Panji Tenggelam di Danau Batur, Jasadnya Ditemukan 8 Meter dari Pinggir Danau 

"Kondisi mayat tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana pendek warna coklat."

"Setelahnya jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Dinas Tegal, Desa Mengening menggunakan mobil patroli," jelasnya. 

Di rumah duka, tim medis dari Puskesmas Kubutambahan 2 segera melakukan pemeriksaan luar jenazah.

Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah. 

Baca juga: Tragedi di Danau Batur Bali, Seorang Pelajar SMP Meninggal Akibat Tenggelam

"Berdasarkan keterangan tim medis, kondisi jenazah sudah dalam keadaan kaku, jenazah henti jantung, dan dari hidung keluar darah. Karena berada di dasar air terjun lebih dari 12 jam," ucapnya. 

AKP Robin mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di area air terjun.

Terutama pada musim penghujan ketika arus air dapat berubah sewaktu-waktu dan berpotensi membahayakan keselamatan.

"Rangkaian kegiatan evakuasi berakhir pukul 11.00 wita," tandasnya. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved