Banjir di Bali

Kisah Saimah Korban Banjir di Denpasar, Bertahan 5 Jam dengan Bayi 4 Bulan 

Saimah (27) dan Hendra (38) merupakan salah satu warga yang mengungsi ke Posko Bencana Banjir Banjar Tohpati Kertalangu Denpasar

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
PENGUNGSI - Saimah (27) warga pengungsi akibat banjir di Jalan Siulan, Denpasar, Bali, bersama anaknya berumur 4 bulan, Kamis (11/9/2025). 

Karena sempat terjebak lama di banjir, anaknya yang berusia 4 bulan sempat sakit, suhu badannya tinggi syukurnya segera membaik.

Baca juga: BMC Kuta dan RSUD Wangaya Bali Terdampak Banjir, Pasien Emergency Dirujuk ke RS Lain

Pertolongan saat bencana terasa agak lama padahal air di lokasinya sangat tinggi.

Kini usai mengungsi, rencananya Hendra akan mengajak anak istrinya tinggal di bedeng proyek, sebab anaknya masih trauma dan tidak ingin kembali ke kos tempat mereka tinggal.

Rasa pilu juga disampaikan Kadek Aris mengingat banjir terjadi dini hari Rabu 10 September 2025 Ketika buka pintu ia melihat air besar. 

Rumah Kadek Aris berlokasi di Jalan Siulan luluh-lantak  barang-barang berharga tidak ada yang selamat.

"Keluarga selamat. Barang-barang di rumah sudah tidak ada. Kami diselamatkan pagi jam 06.00 dievakuasi," terangnya. 

Saat ini Kadek Aris dan keluarga telah mengungsi di Banjar Tohpati.

Bersyukur mendapatkan kasur untuk tidur dan juga makanan.

"Tidurnya tidak nyenyak. Tapi dapat sembako lagi," ujarnya. 

Kadek Aris mengaku ingin membersihkan lumpur di rumahnya tapi air PDAM mati.

"Air mati semua tidak bisa bersih-bersih," ucapnya. 

Berada di pengungsian meski sudah mendapatkan makanan, Kadek Aris mengaku memerlukan pakaian dan peralatan mandi.

"Kemarin pagi mulai masuk paginya. Kami butuh peralatan mandi dan pakaian (yang belum,red)  kalau bisa dikasih sembako," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Banjir di Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved