Banjir di Bali

90 Persen Sampah di Bantaran Tukad Badung Terangkut, 400 Pedagang Bakal Dipindahkan Sementara!

Pedagang di pelataran Pasar Kumbasari Denpasar, akan dipindahkan sementara ke Pelataran Pasar Badung.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
PEMBERSIHAN – Sejumlah petugas gabungan melakukan pembersihan sampah sisa banjir di bantaran Tukad Badung, Jumat (19/9). 

TRIBUN-BALI.COM - Pedagang di pelataran Pasar Kumbasari Denpasar, akan dipindahkan sementara ke Pelataran Pasar Badung.

Pedagang ini merupakan korban banjir bandang yang melanda wilayah Kota Denpasar dan sekitar pada Rabu (10/9) lalu. Para pedagang tersebut hingga saat ini juga belum berjualan. 

Sebanyak 400 pedagang pelataran yang akan dipindah ke Pasar Badung. Pemindahan ini dilakukan untuk antisipasi pedagang kembali terkena banjir karena curah hujan masih cukup tinggi.

Direktur Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata, mengatakan, proses pemindahan pedagang masih menunggu kesiapan tempat dan pedagang yang berjualan kembali pasca diterjang banjir.

Baca juga: LUMPUH Jalan Kerobokan - Canggu Masih Ditutup Pasca Banjir, Kendaraan Terperosok Baru Dievakuasi

Baca juga: TEWAS Terbawa Banjir! Jalan Kerobokan-Canggu Masih Tutup Pasca Jebol, Evakuasi Kendaraan Terperosok

PENANGANAN - Proses pembersihan di kawasan Pasar Badung Denpasar pasca banjir. Hari ini Jumat 19 September 2025, hujan kembali mengguyur Denpasar, 400 pedagang pun dipindahkan.
PENANGANAN - Proses pembersihan di kawasan Pasar Badung Denpasar pasca banjir. Hari ini Jumat 19 September 2025, hujan kembali mengguyur Denpasar, 400 pedagang pun dipindahkan. (Tribun Bali/Putu Supartika)

“Pedagang yang akan dipindah rencananya khusus untuk pedagang di pelataran untuk antisipasi kembali terendam banjir,” paparnya, Jumat (19/9).

Menurutnya, proses pemindahan tersebut juga instruksi langsung Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara untuk sementara agar pedagang pelataran merasa lebih aman. Ada sebanyak 400 pedagang pelataran yang akan dipindah ke Pasar Badung. Sisanya untuk kios dan los masih ditempatkan di lokasi.

Hal ini dengan alasan los dan kios lantai satu masih cukup aman dari terjangan banjir karena disekat dengan tembok. Terkait waktu pedagang berjualan kembali, pihaknya masih menunggu kesiapan dari pedagang

Selain itu, Pemkot Denpasar juga masih berencana untuk melakukan upacara di Tukad Badung yang sekaligus melingkupi kawasan Pasar Kumbasari dan Pasar Badung. “Kemungkinan selesai proses upacara karena semua akan dilakukan pembersihan secara niskala setelah banjir,” katanya.

Sementara itu, upaya pembersihan sampah pasca banjir bandang di sejumlah aliran sungai Kota Denpasar menunjukkan perkembangan signifikan. Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan, hingga kini sekitar 85–90 persen sampah di bantaran sungai sudah berhasil diangkut.

Meski begitu, ia mengakui intensitas hujan yang masih tinggi menyebabkan munculnya timbunan sampah baru. “Setiap hujan turun, aliran membawa sampah tambahan, jadi persentase pastinya terus berubah,” kata Jaya Negara.

Menurutnya, pemerintah kota bersama TNI, Polri, ASN, dan masyarakat terus melakukan kerja bakti harian. Koordinasi rutin juga dilakukan setiap sore untuk menentukan titik prioritas pembersihan.

Ia menambahkan, momentum World Cleanup Day pada 21 September mendatang akan dimanfaatkan untuk menggerakkan desa adat membersihkan lingkungan masing-masing. 

“Jro Bendesa sudah menyatakan komitmen, warganya akan ikut turun membersihkan. Kami ingin aktivitas warga bisa kembali normal sesegera mungkin,” jelasnya.

Pantauan Tribun Bali di lapangan menunjukkan kondisi Tukad Badung yang mengalir di antara Pasar Badung dan Kumbasari kini lebih bersih dibanding beberapa hari sebelumnya. 

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka, menyebutkan volume sampah yang diangkut meningkat tajam setelah banjir.

Dalam sehari, sekitar 30 ton sampah terangkut menggunakan 20 unit dump truck milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar dan Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) Kota Denpasar.

Ia menambahkan, setelah masa tanggap darurat berakhir, pemerintah akan melanjutkan program normalisasi sungai. “Beberapa sungai mengalami pendangkalan cukup parah. Tukad Badung, misalnya, sudah tertimbun sedimentasi hingga 50 sentimeter,” ujarnya.

Pendangkalan tersebut disebabkan endapan lumpur, sedimentasi alami, hingga limbah domestik warga yang masih banyak dialirkan langsung ke sungai tanpa melalui septic tank.

“Selain sampah, limbah cucian dapur, kamar mandi, bahkan ada yang membuang kloset langsung ke aliran sungai. Semua ini memperparah kondisi dan harus segera ditangani dengan pengerukan,” jelas Gandhi. 

Pemulihan pasca banjir bandang masih terus dilakukan. Termasuk juga terkait dengan pengaliran air bersih di Denpasar yang juga masih mengalami gangguan.

Menurut Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadharma atau PDAM Kota Denpasar, I Putu Yasa sampai saat ini masih ada beberapa wilayah yang belum teraliri air.

Hal ini dikarenakan IPA SPAM Petanu yang berlokasi di Gianyar dan dikelola oleh UPTD PAM Provinsi Bali belum beroperasi. Sehingga hal itu berdampak pada pengaliran ke wilayah Denpasar Selatan.

“Khususnya yang daerah Serangan, Sidakarya, Benoa, Suwung, Pemogan masih mati,” ungkap Putu Yasa, Jumat (19/9).

Selain SPAM Petanu, SPAM Penet yang berlokasi di Munggu, Kabupaten Badung yang juga dikelola oleh UPTD PAM Provinsi Bali belum mengalirkan air secara maksimal.

“Tadi (kemarin) malam baru beroperasi, tetapi belum optimal. Ini berdampak pada gangguan pengaliran di daerah Padangsambian, Perumnas Monang-Maning dan Pemecutan Kelod,” paparnya.

Dengan kondisi tersebut, Putu Yasa menyebut, kurang lebih 15 ribu pelanggan masih terdampak sampai saat ini. Untuk mengurangi dampak, Perumda telah mengerahkan empat mobil tangki air.

Bantuan juga datang dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Bali (BPPWB) dengan tambahan dua mobil tangki.

“Kami berupaya semaksimal mungkin agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi,” kata Putu Yasa. (sup)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved