Penemuan Jenazah di Bali
Mayat di Embung Sanur Tulang Leher Lepas dari Sendi, Warga Cium Bau Busuk Sejak 2 Minggu
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jenazah pria tanpa identitas
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI. COM, DENPASAR - Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jenazah pria tanpa identitas yang diduga melakukan aksi ulah pati di Kota Denpasar, Bali.
Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Jalan Danau Tempe, Sidakarya, Denpasar Selatan, sesosok mayat pria tergantung di pohon di sebuah lahan kosong di sebelah barat Embung Sanur pada Kamis 13 November 2025 pukul 13.00 WITA.
Baca juga: MAYAT Bayi 2 Hari Ditemukan dalam Kardus Mie Instan, Gegerkan Warga Taman Pancing Timur Denpasar!
"Korban yang belum teridentifikasi ini diduga meninggal dunia akibat gantung diri, " beber Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi saat dihubungi Tribun Bali, pada Jumat 14 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam mengenai penemuan jenazah seorang laki-laki tanpa identitas yang tergantung di pohon tersebut.
Penemuan pertama kali diketahui oleh dua orang saksi, Ardi Ngongo (26) dan Mikael Pageru (28), yang saat itu sedang memancing di sungai dekat lokasi kejadian sekitar pukul 12.30 Wita.
Baca juga: Polisi Selidiki Mayat Bayi yang Hanyut di Sungai Taman Pancing, Orangtua Bayi Diburu
Ardi Ngongo berniat buang air kecil di semak-semak.
Saat itulah ia mencium bau tidak sedap dan melihat ke arah timur, kemudian menemukan sesosok pria tergantung di pohon.
Setelah memastikan temuan tersebut Ardi bersama Mikael Pageru, keduanya langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Denpasar Selatan.
Baca juga: 5 Berita Bali Hari Ini, Misteri Mayat Bule Tanpa Jantung, Pendakian Gunung Agung Ditutup Sementara
Sementara itu, Ahmad Rofiq (46), juga sempat mencium bau tidak sedap dari TKP sejak kurang lebih dua minggu lalu, namun ia mengira bau tersebut berasal dari bangkai hewan.
Tim Identifikasi Sat Reskrim Polresta Denpasar tiba di lokasi pada pukul 18.57 Wita untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Berdasarkan hasil olah TKP, kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk dan belum dapat diidentifikasi.
Jenazah tergantung dengan terikat seutas tali berwarna cokelat yang diduga adalah ikat pinggang.
"Tali terikat pada pohon dengan simpul mati, dan pada leher korban, tali hanya dimasukkan ke dalam kepala ikat pinggang, tidak tersimpul," terang Kompol Sukadi.
Dia menambahkan bahwa kondisi jenazah sudah sangat parah, di mana tulang leher sudah terlepas dari badan pada persendian ruas tulang leher.
Tangan kanan korban ditemukan masih bertumpu pada cabang pohon tempat ia tergantung.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 1 utas ikat pinggang warna cokelat, 1 buah sandal warna hitam di kaki kanan, dan 1 buah sandal warna putih di kaki kiri.
Pada pukul 21.18 Wita, Tim SAR Basarnas tiba di TKP dan memotong pohon untuk menurunkan jenazah.
Jenazah kemudian dievakuasi oleh Ambulans BPBD Kota Denpasar pada pukul 21.39 Wita menuju Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah.
"Kami telah melakukan sejumlah tindakan kepolisian, mulai dari menerima laporan, mendatangi TKP, meminta keterangan saksi-saksi, memasang police line, hingga mengevakuasi korban," kata Kompol Sukadi.
Polresta Denpasar melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saksi-saksi dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian.
"Saat ini, jenazah korban masih belum teridentifikasi, namun dugaan sementara adalah gantung diri. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap identitas dan motif di balik kejadian ini," tutup Kompol Sukadi. (*)
Berita lainnya di Penemuan Mayat di Bali
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Penemuan-jenazah-Mr-X-di-sebuah-lahan-kosong-789.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.