Penemuan Mayat di Denpasar

BAU BUSUK Sejak 2 Pekan Lalu Ternyata Mayat Belum Diketahui Identitasnya di Selatan Embung Sanur!

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam mengenai penemuan jenazah seorang laki-laki

ISTIMEWA/POLRESTA DENPASAR
EVAKUASI – Petugas Tim SAR Basarnas bersama polisi melakukan evakuasi penemuan mayat Mr X di lahan kosong sebelah barat Embung Sanur, pada Kamis (13/11) 

TRIBUN-BALI.COM – Warga Denpasar digegerkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki yang diduga meninggal dunia akibat ulah pati di kawasan Jalan Bypass Ngurah Rai, tepatnya di selatan Embung Sanur pada Kamis (13/11) malam. Seorang mencium bau busuk yang bersumber dari mayat tersebut sejak dua pekan lalu.

Pusdalops Kota Denpasar menerima informasi adanya penemuan mayat sekitar pukul 19.05 WITA. Setelah laporan diterima langsung menindaklanjuti dengan mengarahkan Ambulans Pantastis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar Pos Juanda menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Koordinator Ambulans BPBD Denpasar, Dewa Mahendra menyampaikan bahwa identitas jenazah mr X tersebut belum diketahui secara pasti. 

“Berjenis kelamin laki-laki, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, diduga gantung diri,” ungkap Dewa Mahendra. 

Baca juga: JENAZAH 5 Wisman China yang Tewas Kecelakaan di Jalur Denpasar - Singaraja Dititip di RSUD Buleleng!

Baca juga: LUH Ayu Senang Dapat Seragam Gratis, Pemkab Buleleng Mulai Distribusikan Bantuan Seragam Cuma-cuma

Dewa menjelaskan bahwa tim evakuasi menghadapi tantangan di lokasi saat evakuasi di mana posisi jenazah berada di sekitar area yang terdapat rawa-rawa dan cukup sulit dijangkau karena terhalang beberapa pohon.

“Kami berkoordinasi dengan tim SAR untuk memastikan evakuasi berjalan lancar mengingat kondisi medan yang sulit. Tim dari Ambulance Pantastis yang bertugas, berhasil melakukan tindakan evakuasi,” beber dia.

Terpisah, Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, mengungkapkan kondisi fisik tubuh korban saat ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan.

“Fisik tubuhnya terlihat miris sekali, sedikit tali yang menyangkut di kepala, dan menimbulkan bau yang sangat menyengat,” jelas I Nyoman Sidakarya dalam keterangannya. 

Aparat kepolisian juga melakukan olah TKP penemuan jenzah pria tanpa identitas yang diduga melakukan aksi ulah pati di Kota Denpasar.

“Korban yang belum teridentifikasi ini diduga meninggal dunia akibat gantung diri,” beber Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi saat dihubungi Tribun Bali, pada Jumat (14/11).

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam mengenai penemuan jenazah seorang laki-laki tanpa identitas tersebut. 

Mayat tersebut pertama kali diketahui dua orang saksi, Ardi Ngongo (26) dan Mikael Pageru (28), yang saat itu sedang memancing di sungai dekat lokasi kejadian sekitar pukul 12.30 Wita.

Ardi Ngongo berniat buang air kecil di semak-semak. Saat itulah ia mencium bau tidak sedap dan melihat ke arah timur, kemudian menemukan mayat tersebut. Setelah memastikan temuan tersebut, Ardi bersama 

Mikael Pageru, keduanya langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Denpasar Selatan. Sementara itu, Ahmad Rofiq (46) juga sempat mencium bau tidak sedap dari TKP sejak kurang lebih dua pekan lalu. Namun ia mengira bau tersebut berasal dari bangkai hewan.

Tim Identifikasi Sat Reskrim Polresta Denpasar tiba di lokasi pada pukul 18.57 Wita untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan hasil olah TKP, kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk dan belum dapat diidentifikasi. 

Dia menambahkan bahwa kondisi jenazah sudah sangat parah, di mana tulang leher sudah terlepas dari badan pada persendian ruas tulang leher. Tangan kanan korban ditemukan masih bertumpu pada cabang pohon tempat ia tergantung.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 1 utas ikat pinggang warna cokelat, 1 buah sandal warna hitam di kaki kanan, dan 1 buah sandal warna putih di kaki kiri. 

Pada pukul 21.18 Wita, Tim SAR Basarnas tiba di TKP dan memotong pohon untuk menurunkan jenazah. Jenazah kemudian dievakuasi oleh Ambulans BPBD Kota Denpasar pada pukul 21.39 Wita menuju Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah.

“Kami telah melakukan sejumlah tindakan kepolisian, mulai dari menerima laporan, mendatangi TKP, meminta keterangan saksi-saksi, memasang police line, hingga mengevakuasi korban,” kata Kompol Sukadi.

Polresta Denpasar melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saksi-saksi dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian.

“Saat ini, jenazah korban masih belum teridentifikasi, namun dugaan sementara adalah gantung diri. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap identitas dan motif di balik kejadian ini,” tandas Kompol Sukadi. 

Sementara itu, Kepolisian Sektor Denpasar Selatan hingga kini berupaya menyelidiki identitas mayat tersebut. Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga saat dihubungi Tribun Bali, Jumat (14/11) mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil visum dan berupaya maksimal untuk mengungkap identitas korban guna penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematiannya termasuk menggali keterangan saksi. “Sampai saat ini masih Mr X, kami masih menyelidiki identitas mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut,” ujar. (ian) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved