Penemuan Mayat di Gianyar

FORENSIK Buktikan Bahwa Sang Mandor Dibekap, Makin Kuatkan Indikasi Pembunuhan di Gianyar Bali !

Ia menambahkan, mengapa dikatakan itu luka iris karena jika dilihat perbandingan antara panjang dan dalamnya berbeda.

|
ISTIMEWA/WEG
MAYAT - Seorang mandor proyek ditemukan tewas dengan luka robek di leher di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali, Sabtu 25 Oktober 2025. 

Seseorang akan meninggal kalau seandainya darah yang keluar dari tubuhnya itu melebihi daripada sepertiga darah yang mengalir. 

“Kalau di lihat dari berat badannya bahwa korban meninggal karena kedua pembuluh darahnya yang kena waktu kematiannya dari luka itu terjadi kira-kira mungkin 10 sampai 15 menit. Jadi proses meregang nyawa dari orang itu kena luka sampai meninggal 10 sampai 15 menit,” urai dr. Putu Alit.

Proses pemeriksaan luar dan autopsi telah selesai dilakukan, dan jenazah WS kini masih berada di kamar jenazah RSUP Prof. Ngoerah proses selanjutnya tergantung pihak keluarga kapan akan diambil.(*)

 

Ditemukan Luka di Leher Sedhana 

Sosok mayat ditemukan di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Sabtu (25/10). Korban diketahui bernama I Wayan Sedhana (54), seorang mandor proyek saluran irigasi yang berasal dari Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

Polres Gianyar telah mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa tim Satreskrim dan Inafis Polres Gianyar telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan penyelidikan. “Memang benar ada peristiwa penemuan mayat di subak Tenggaling Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring,” ujar Kasi Humas Polres Gianyar, IPDA Gusti Ngurah Suardita.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa korban ditemukan dengan luka robek pada leher dan saat ini sedang dilakukan proses identifikasi di RSU Sanglah. “Motif kejadian masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh tim Satreskrim Polres Gianyar,” ujarnya seizin Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C Kesuma.

Kata dia, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini dan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan kooperatif dalam membantu proses penyelidikan. Korban diduga sudah meninggal dunia dua hari sebelum ditemukan. Saat polisi masih mengejar para pelaku.

Informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu (26/10) korban pertama kali ditemukan Anak Agung Sri Adnyani saat hendak melakukan ritual keagamaan di sawahnya. Di mana saat itu, ia melihat seorang laki-laki yang tidak dikenal terbaring di sawahnya dengan posisi di leher terdapat luka robek.

Perempuan yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itupun langsung menghubungi aparat kepolisian Polsek Tampaksiring.

Tak berselang lama, polisi datang ke TKP dan melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti berupa gergaji berlumuran darah, cangkul, dan tiga pasang sandal, dan 1 meteran gulung. Korban ditemukan tergeletak dengan posisi terlentang dan kepala menghadap ke selatan.

“Korban merupakan mandor proyek saluran irigasi di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring,” kata pihak kepolisian.

Kuat dugaan bahwa korban merupakan korban pembunuhan, dan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif pembunuhan. Di mana saat ditemukan, posisi tangan kiri korban mengepal dengan berlumuran darah dan tangan kanan berada di atas kepala mengepal berlumuran darah. Terdapat sandal slop warna hitam dan putih di sebelah kaki korban.

Diketahui bahwa korban memiliki anak buah pekerja proyek irigasi sebanyak 3 orang, identitas masih dalam lidik. Diduga korban mengalami penganiayaan berat menggunakan alat gergaji kayu. Diperkirakan korban telah meninggal sudah 2 hari yang lalu, karena mayat sudah berbau busuk.

Sejumlah garis polisi melintang di sebuah lahan persawahan di Subak Tenggaling, Minggu (26/10). Itu merupakan lokasi ditemukannya mayat mandor irigasi, I Wayan Sedhana. Tak jauh dari lokasi tersebut, sejumlah bangunan akomodasi pariwisata. Sejumlah karyawan pariwisata dan para petani tampak lalu lalang. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved