Pahlawan Indonesia
KAPTEN Mudita Tak Masuk Daftar Pahlawan Nasional Tahun Ini, Presiden Umumkan 10 Nama, Ada Soeharto!
Presiden RI Prabowo Subianto akan mengumumkan 10 nama pahlawan nasional bertepatan Hari Pahlawan, Senin 10 November 2025.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Fadli Zon memastikan, bahwa nama-nama yang diusulkan sudah memenuhi syarat. Menurut dia, seluruhnya memiliki perjuangan yang jelas.
Begitu juga dengan belakang, riwayat hidup, dan riwayat perjuangannya yang sudah diuji secara akademik serta secara ilmiah secara berlapis-lapis.
Bahkan, Fadli menyebut, nama Presiden ke-2 Soeharto sudah diusulkan sebanyak tiga kali. "Termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan, ya. Dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya yang sudah memenuhi syarat," ujarnya.
Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, memastikan bahwa daftar nama calon pahlawan nasional telah diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon selaku perwakilan Dewan Gelar.
“Ya tentu sudah dong (diserahkan ke presiden), dari Dewan Gelar kan. Pak Fadli Zon kan sudah menghadap presiden untuk menyerahkan nama-nama yang telah memenuhi syarat,” ujar Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu 8 November 2025.
Gus Ipul mengatakan bahwa pengumuman resmi, terkait daftar penerima gelar pahlawan nasional akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo. Ia meminta masyarakat bersabar menunggu keputusan akhir.
“Nanti akan kita dengarkanlah pengumuman yang insyaallah akan kita ketahui secara bersama-sama. Yang penting prosesnya sudah dilewati, siapapun yang diputuskan nanti tentu sudah memenuhi syarat,” ujarnya menambahkan.
Diusulkan Sejak 2020
Sementara itu, nama pahlawan asal Bangli Kapten Mudita, tak masuk dalam daftar 40 nama tokoh yang diusulkan oleh Dewan GTK, meskipun Pemkab Bangli sudah mengusulkannya sebagai pahlawan nasional sejak tahun 2020.
Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Jimat, Minggu 9 November 2025, mengungkapkan Pemkab Bangli melalui Pemerintah Provinsi Bali, telah mengusulkan Kapten Mudita masuk dalam daftar Pahlawan Nasional. Berbagai persyaratan pun telah dikirimkan dan telah dinyatakan lengkap sejak tahun 2024-2025.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan konfirmasi atau informasi apakah usulan tersebut diterima atau ditolak. "Persyaratan yang kami kirimkan telah dinyatakan lengkap. Sampai sekarang kami masih menunggu informasi," ujarnya saat dihubungi via telepon, kemarin.
Terkait syarat kelengkapan, kata dia, jumlahnya cukup banyak, dan pihaknya pun tidak hafal mengenai hal tersebut. "Persyaratannya banyak, maaf saya tidak hafal," ujarnya.
Kapten Mudita merupakan seorang pejuang Kemerdekaan Indonesia asal Puri Kilian Bangli. Dalam masa penjajahan, beliau memimpin perang gerilya melawan tentara NICA di wilayah Bali Timur, yang meliputi Bangli, Gianyar, Klungkung, dan Karangasem.
Kapten Mudita gugur dalam pertempuran di Desa Penglipuran, Kubu, Bangli, pada 20 November 1947, tepat setahun setelah meninggalnya pahlawan I Gusti Ngurah Rai dalam Perang Puputan Margarana, 20 November 1946.
Detik-detik sebelum gugur melawan penjajah, Kapten Mudita memekikkan teriakan “Merdeka 100 Persen” hingga akhirnya ditembak. Semangat patriotisme dan keberaniannya dalam melawan penjajah menjadikannya dikenang sebagai pahlawan.
Pemerintah dan masyarakat terus berupaya mengusulkan namanya sebagai Pahlawan Nasional. "Tanggal 20 November kita akan menggelar apel di Taman Makan Pahlawan Penglipuran, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan," ujar Jimat. (weg/kps/tribunnews)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Mudita-wscf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.