Berita Gianyar
Kutu Kasur Jadi Ancaman Usaha Penginapan Di Ubud Bali, Ini Tips Distanak Gianyar
kutu kasur jadi ancaman pariwisata di Gianyar Bali, bisa bersarang di sela kayu yang sulit dijangkau.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ancaman pariwisata kini tak lagi sebatas kemacetan atau tidak kriminalitas yang tinggi.
Terbaru, para pengusaha akomodasi pariwisata, khususnya penginapan, kini mendapatkan ancaman baru. Yakni kutu kasur atau di Bali disebut 'titih'.
Informasinya, titih ini kerap muncul ketika ada wisatawan yang menginap, setelah mereka mengunjungi salah satu pulau tetangga terdekat Bali.
Keberadaan kutu kasur di penginapan Ubud, Gianyar, menjadi momok bagi pemilik penginapan dan tamu.
Baca juga: BERAS Perumda Pasar Badung Dikeluhkan, Banyak Kutu dan Kualitas Tidak Bagus!
Sebab kutu ini sulit dibasmi dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi tamu.
Seorang pemilik penginapan di Ubud, I Wayan Wijana, Minggu 23 November 2025 mengungkapkan, keberadaan kutu putih ini kerap membuatnya frustrasi, karena sulit untuk dibasmi.
Kata dia, kutu kasur ini pernah mengancam usahanya. Di mana seorang tamu komplain, karena tergigit kutu kasur itu.
"Titih ini sulit dibasmi. Tidak hanya pada kasur, bisa bersarang di sela kayu yang sulit dijangkau. Disemprot pakai apapun tak mempan," ujarnya.
Wijana menduga, titih ini terbawa dari barang bawaan tamunya yang sebelum sempat berkunjung ke pulau tetangga.
Karena hal tersebut, pihaknya pun selektif jika ada tamu baru yang datang dari pulau dimaksud. Dalam hal ini pulau tersebut tidak disebut, untuk menghindari rasisme.
"Sekarang, kalau ada tamu yang booking kamar, kami tanyakan dulu mereka habis melancong dan tinggal di mana. Kalau dari pulau daerah timur kita abaikan dengan menyebut kamar sudah penuh," terangnya.
Kepala UPT Keswan 1 Gianyar, I Nyoman Arya Darma, tak menampik jika kutu kasur berpotensi menjadi masalah besar bagi pemilik penginapan.
Dalam jagat pelancongan yang identik dengan pengunjung dari berbagai tempat bisa saja membawa kutu busuk dan menyebarkannya ke kamar-kamar lain.
Terlebih, kutu ini bisa menempel di pakaian atau tas saat menumpang bus, kereta, atau pesawat.
"Furniture seperti sofa, kasur, dan lemari bekas adalah tempat persembunyian favorit kutu ini," ungkapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Kutu-kasur-yang-menjadi-ancaman-usaha-penginapan-di-Ubud.jpg)