Alasan Ini Yang Bikin Umat Hindu Di Denpasar Pergi Ke Arah Utara Saat Hari Raya Galungan
Ketika ditanyai kenapa melakukan perjalanan ke arah utara, ia pun mengatakan memang seperti itu adat dan budaya di Bali.
Laporan Wartawan Tribun Bali, A.A. Gde Putu Wahyura
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Selepas pelaksanaan upacara keagamaan di Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Rabu (10/2/2016) kemarin.
Keesokan harinya, atau di hari Umanis Galungan biasanya masyarakat Bali menggelar kegiatan ramah-tamah, berkunjung ke rumah sanak saudara, dan juga berpergian bersama keluarga.
Tetapi ada hal unik dalam pelaksanaan di Hari Raya Umanis Galungan.
Di mana sebagian besar masyarakat Bali percaya, bepergian di Hari Raya Umanis Galungan hanya diperbolehkan menuju ke arah utara (ke arah Gunung) seperti Bedugul, Kintamani, dan daerah lainnya di bagian utara Bali.
Seperti yang dilakukan oleh pencinta vespa dari peguyangan ini.
“Di hari Umanis Galungan ini kami turing ke Kintamani. Kami setiap Umanis Galungan memang turing, tetapi ke arah utara,” ujar Agung Dharma Yuda di Denpasar, Bali, Kamis (11/2/2015).
Ketika ditanyai kenapa melakukan perjalanan ke arah utara, ia pun mengatakan memang seperti itu adat dan budaya di Bali.
Ia pernah mengalami hal sial ketika berpergian ke arah selatan.
“Nak mule keto (memang begitu) kalau Galungan memang bepergian ke utara. Dahulu pernah ke selatan sama teman-teman pas Galungan ternyata di jalan ada teman kecelakaan. Makanya harus ke utara kalau bepergian,” terangnya.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Prof IGN Sudiana, mengatakan di dalam ajaran agama Hindu tidak ada menyebutkan bahwa bepergian yang baik pada saat Hari Raya Umanis Galungan harus menuju ke arah utara.
Itu hanya tradisi masyarakat di Denpasar dan Badung, di mana sebagian percaya bahwa bepergian ke arah selatan akan menimbulkan dampak yang buruk.
“Tidak ada seperti itu. Itu hanya tradisi setempat, tradisi itu kan dipercaya masyarakat setempat. Jadi kalau tidak percaya tidak berpengaruh kepada mereka,” ujarnya melalui telepon.
Walaupun begitu, ia menyarankan alangkah baiknya jika bepergian ke tempat suci.
Misalnya jika masyarakat Denpasar dan Badung menuju utara, harus menuju ke Gunung atau menuju ke Timur yang juga ke arah kesucian.