Banjir di Bali
Negara Lain Mulai "Goreng" Isu Bali Banjir, PHRI Karangasem Sebut Ada Laporan Penundaan Kunjungan
Musibah banjir yang melanda Bali, menjadi tantangan bagi pelaku pariwisata. Negara lain yang juga mengandalkan devisa
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Musibah banjir yang melanda Bali, menjadi tantangan bagi pelaku pariwisata.
Negara lain yang juga mengandalkan devisa dari pariwisata, mulai memainkan isu Bali kebanjiran untuk mengambil pasar wisatawan.
Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa mengatakan, musibah banjir di Bali memang belum berdampak terlalu signifikan terhadap kujungan wisata ke Karangasem.
Walaupun demikian diakui memang ada laporan wisatawan yang menunda kunjungan mereka ke Bali.
"Secara spesifik tidak disampaikan alasan menunda kunjungan ke Bali apakah karena banjir atau seperti apa."
"Namun beberapa teman-teman pelaku pariwisata mengatakan ada tamu mereka yang menunda kunjungan, mudah-mudahan tidak berkepanjangan," ujar Kariasa, Selasa (16/9/2025).
Kariasa mengatakan, musibah banjir saat ini menjadi cobaan bagi citra pariwisata Bali di mata internasional.
Baca juga: Gubernur Koster Terbang ke Jakarta, Bahas Anggaran Normalisasi Tukad di Bali Pasca Banjir
Masifnya postingan masyrakat di media sosial tentang musibah banjir yang terjadi, memunculkan kekhawatiran bagi wisatawan.
"Jika berbicara pariwisata, Bali bukan lagi bersaing dengan daerah lain, tapi dengan negara lain yang andalkan devisa dari pariwisata. Ini lah yang terus digoreng (negara lain) isu Bali terkena banjir," jelas dia.
Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, untuk segera mencari solusi cepat dari masalah banjir di Bali. Harus segera dicari tau mengapa Bali saat ini sangat rentan kebanjiran, lalu dicari solusinya sesegera mungkin.
Baca juga: Berakhir Esok, Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di Denpasar Tak Diperpanjang
Disampaikan juga ke media baik secara nasional dan internasional, apa langkah pemerintah untuk tuntaskan masalah banjir ini.
Sehingga dunia internasional juga mengetahui langkah serius pemerintah mengatasi masalah ini.
"Kami sebagai stakeholder tentu siap membantu. Masyarakat juga harus menyadari, kalau buang sampah sembarangan, dampaknya bisa sangat fatal."
"Terlebih di Bali yang mengandalkan pariwisata yang sangat rentan dengan isu-isu lingkungan," jelasnya.
Pemerintah perlu gerak cepat, mengatasi masalah banjir dengan tuntas.
Meyakinkan dan memastikan dunia internasional, jika Bali telah aman dari musibah banjir.
"Tentu harapan kita semua, Bali ke depan tidak lagi ada musibah banjir," harapnya. (*)
Berita lainnya di Banjir di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.