Berita Karangasem
Miliki Panorama Bukit dan Laut Menawan, Desa Bugbug Bali Dilirik Investor Eropa
Menurutnya potensi dari pariwisata ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh Pemkab Karangasem.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Desa Bugbug di Kecamatan/Kabupaten Karangasem selama ini dikenal dengan panorama hamparan bukit dan laut yang menawan.
Wilayah ini sudah mulai dilirik investor Eropa.
Tokoh masyrakat Desa Bugbug, Jro Nyoman Purwa Ngurah Arsana mengatakan, selama ini potensi di Desa Bugbug belum tergarap maksimal.
Padahal menurutnya potensi pariwisata di Desa Bugbug sangat besar, dan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) unggulan bagi Kabupaten Karangasem.
Baca juga: 90 Persen Pembangunan Wisata di Nusa Penida Bali Belum Kantongi Izin, Diharapkan Pemerintah Peka
"Kalau saat ini, potensi pariwisata di Desa Bugbug saya lihat tergarap baru 5-10 persennya. Masih sangat potensial untuk dikembangkan," ujar Jro Nyoman Purwa Ngurah Arsana saat ditemui di kawasan Bukit Asah, Desa Bugbug, Karangasem, Bali, Selasa 16 September 2025.
Menurutnya potensi dari pariwisata ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh Pemkab Karangasem.
Misalnya bagaimana merangsang investor untuk bersedia menanamkan modalnya di Karangasem.
Sehingga Karangasem tidak hanya mengandalkan PAD dari sektor Galian C.
"Bisa dilihat panorama di kawasan ini (Bukit Asah), indah sekali panoramanya. Potensi ini yang harus dimaksimalkan demi kemajuan Karangasem, khususnya Desa Bugbug," jelasnya.
Purwa Arsana mengatakan, Desa Bugbug sebenarnya sudah lama dilirik investor asing untuk berinvestasi.
Terutama investor Eropa yang sangat menyukai penorama bukit dan laut khas Desa Bugbug.
Bahkan menurutnya, saat ini sudah ada investor yang menanamkan modalnya dengan membuat resort di Desa Bugbug.
Resort yang dibangun, digadang-gadang menjadi yang terbesar dan termewah di Karangasem.
Resort ini dibangun di lahan dengan luasan sekitar 3 hektar di lahan milik Purwa Arsana, dengan panorama indah lautan dan perbukitan.
Nilai investasi ditafsir mencapai Rp1 triliun, dan resort ini akan menyerap tenaga kerja minimal 500 orang.
"Peletakan batu pertama telah dilakukan, sebagai bentuk keseriusan investor berinvestasi di Desa Bugbug. Ini juga tentu akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal," jelas Purwa.
Meskipun Desa Bugbug mulai dilirik investor, ia mengingatkan agar pihak investor tetap mengikuti ketentuan, terutama masalah perizinan.
"Paling penting saya minta investor penuhi izin, jangan sampai ada pelanggaran. Komitmen perizinan dari investor harus tuntas. Bila perlu izin tuntaskan dulu, baru mulai membangun (resort)," tegas Purwa Arsana. (mit)
Kumpulan Artikel Karangasem
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.