Banjir di Bali

BANJIR Mulai Surut di Tangading Antiga! 31 Warga Terdampak di Klungkung Terima Bansos 

Petugas BPBD Karangasem menuntaskan penyedotan air yang sempat merendam sejumlah rumah warga di Banjar Tengading, Desa Antiga, Manggis, Karangasem.

ISTIMEWA
PENYEDOTAN – Petugas melakukan penyedotan air banjir yang menggenang Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Petugas BPBD Karangasem menuntaskan penyedotan air yang sempat merendam sejumlah rumah warga di Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

Kawasan tersebut  sekitar sebulan terendam banjir, akibat meluapnya air Sungai Betel yang alurnya berada tidak jauh dari pemukiman warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa menyampaikan, genangan air di pemukiman kini sudah surut sepenuhnya.

“Proses penyedotan sudah tuntas 100 persen. Rumah warga dan akses jalan sudah kembali kering,” jelasnya, Kamis (9/10).

Baca juga: BANJIR di Tangading Antiga Mulai Surut, 31 Warga Terdampak Bencana Banjir di Klungkung Terima Bansos

Meski demikian, Arimbawa menyebut masih ada sebagian warga yang melakukan penyedotan secara mandiri di area tegalan atau lahan pertanian yang masih sedikit tergenang air.

Mereka menggunakan mesin pompa pribadi untuk mempercepat pengeringan lahan. Dengan surutnya air, fokus warga kini beralih ke pembersihan sisa lumpur yang menumpuk di halaman rumah.

Arimbawa menyebut, hingga kini belum ada permintaan bantuan tambahan dari warga.

“Sebagian besar warga membersihkan lumpur secara mandiri. Tapi jika mereka membutuhkan bantuan, BPBD siap membantu kapan saja,” ujarnya.

Selain itu, upaya perbaikan infrastruktur juga tengah berjalan.

Balai Wilayah Sungai (BWS) telah menurunkan alat berat untuk memasang bronjong di aliran Sungai Betel yang sebelumnya jebol akibat derasnya arus banjir bandang.

“Pekerjaan pemasangan bronjong masih berlangsung. Ini dilakukan untuk memperkuat tanggul dan mencegah kerusakan serupa di kemudian hari,” kata Arimbawa.

Sementara itu, warga terdampak banjir di Kabupaten Klungkung menerima bantuan sosial yang sumber dananya berasal dari sumbangan masyarakat umum.

Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh BPBD Provinsi Bali dan Pemkab Klungkung di Kantor Bupati Klungkung, Kamis (9/10).

Ada total 31 orang dari Kabupaten Klungkung yang tercatat sebagai penerima bansos tersebut dengan total nominal Rp 533.600.000.

Besaran bansos yang diterima bervariasi sesuai penilaian kerugian yang dilakukan BPBD Klungkung.

Penerima sebagaian besar merupakan warga di Banjar Pancingan, Desa Kusamba yang menjadi wilayah terparah terdampak banjir. 

Baca juga: Sebanyak 2 Ribu Paket Sembako untuk Warga Terdampak di Bali Banjir Disalurkan 

“Selain itu, banyak kerusakan terjadi, baik pada fasilitas perorangan maupun fasilitas umum. Berdasarkan data BPBD Klungkung, ada sebanyak 22 fasilitas perseorangan, 5 fasilitas umum yang mengalami kerusakan. Itu tersebar di 14 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Klungkung,” ungkap Bupati Klungkung, I Made Satria, Kamis (9/10).

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya menegaskan, pihaknya mengapresiasi BPBD Klungkung yang sigap melakukan pendataan sehingga cepat kami bisa memberikan bantuan.

“Bansos sudah kami transfer ke rekening masing-masing warga terdampak sejak 1 Oktober 2025 dan sudah bisa dipergunakan saat itu juga,” ungkap Teja.

Ia menambahkan, total bansos yang diperuntukkan bagi korban bencana di Kabupaten Klungkung dan Bangli tidak lebih dari Rp 600 juta.

Anggaran bansos tersebut bersumber dari sumbangan masyarakat umum yang ditampung di Bali Peduli Bencana.

“Sumber bantuan bervariasi, ada dari BTT, sumbangan masyarakat umum, ASN Pemprov Bali. Untuk Klungkung, itu dari sumbangan masyarakat umum,” ujarnya.

Agar bencana serupa tidak kembali terjadi, ia mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan kebersihan, baik lingkungan pribadi, saluran irigasi dan sungai.

Baca juga: 31 Warga Terdampak Bencana Banjir di Klungkung Terima Bansos Total Rp533 Juta

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menam pohon.

“Apalagi bencana itu terjadi bukan saat musim hujan. Bali baru memasuki musim hujan di Oktober ini dan puncaknya pada Januari dan Februari,” tandasnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved