Kebakaran di Karangasem
Ungkap Kenangan Pahit, Kisah Pedagang Korban Kebakaran di Pasar Menanga: Saya Sedang Mebat
Beberapa pedagang di Pasar Menanga, tampak memperhatikan kios mereka yang sudah dalam hangus terbakar, Jumat (21/11/2025).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Beberapa pedagang di Pasar Menanga, tampak memperhatikan kios mereka yang sudah dalam hangus terbakar, Jumat (21/11/2025).
Mereka belum berani membersihkan puing-puing sisa kebakaran di kios mereka, karena masih terpasangnya garis polisi.
Para pedagang berharap, pemerintah bisa membantu perbaikan kios mereka.
Terlebih tempat mereka berjualan sudah 2 kali kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Pasar Menanga, 11 Kios Dipasangi Garis Polisi, Tim Inafis Telusuri Penyebab
Seorang pedagang yang kiosnya ikut terdampak kebakaran, Gusti menceritakan musibah kebakaran besar yang terjadi saat Hari Raya Galungan, Rabu (19/11/2025) lalu.
Ia bercerita, saat kejadian dirinya sedang mebat bersama kerabat.
“Saya sedang mebat, lalu kakak kasi kabar kios terbakar lagi,” ujarnya.
Tergesa-gesa ia menuju lokasi, namun saat tiba, api sudah membesar dan membuat seluruh pedagang panik.
Baca juga: Damkar Klungkung Ikut Bantu Penanganan Kebakaran Pasar Menanga, Cegah Api Merembet ke Pemukiman
“Api makin besar dari kios di urata, merembet terus. Karena kios saya nomor dua dari selatan, saya dibantu kerabat masih bisa selamatkan barang-barang dagangan," ungkap Gusti yang merupakan pedagang perhiasan.
Pedagang tersebut menjelaskan, dirinya sebelumnya telah memiliki pengalaman pahit saat kebakaran tahun 2023 silam.
Ketika itu seluruh dagangannya seperti perhiasan emas dan perak ludes dilalap api.
Baca juga: Pasar Menanga Kebakaran Saat Hari Raya Galungan, 12 Kios Ludes Terbakar
“Dulu habis semua, kerugiannya hampir Rp300 juta. Sekarang syukur kerugian tidak sebesar itu, karena masih bisa keluarkan barang-barang. hanya kios yang terbakar,” ungkapnya.
Meski begitu, ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah terkait kondisi pasar yang sudah dua kali mengalami kebakaran.
“Dulu kami masing-masing perbaiki kios pakai dana sendiri. Sekarang kami mohon perhatian pemerintah kabupaten. Kasihan teman-teman pedagang di sini,” katanya.
Ia juga meminta agar penanganan kebakaran di wilayah tersebut bisa lebih cepat.
Baca juga: Kronologi Kebakaran di Pasar Menanga, Asap Pertama Muncul dari Kios Sembako, Ditinggal Sembahyang
Menurutnya, posisi Kecamatan Rendang yang berada di wilayah barat Karangasem membuat akses bantuan Damkar membutuhkan waktu tempuh lebih lama.
“Kalau bisa, di Kecamatan Rendang disediakan satu unit Damkar. Di kios juga perlu ada APAR untuk antisipasi. Ini sudah kejadian kedua kalinya,” harapnya. (*)
Berita lainnya di Kebakaran di Karangasem
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Kondisi-terkini-kios-yang-terbakar-di-Desa-Menanga-123.jpg)