Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 35 Kurikulum Merdeka, Lakukan Bersama: Pangeran Diponegoro

Berikut ini kunci jawaban IPAS Kelas 6 halaman 35 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Lakukan Bersama: Pangeran Diponegoro.

Istimewa
Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 35 Kurikulum Merdeka, Lakukan Bersama: Pangeran Diponegoro 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mari kita belajar bersama! Berikut ini kunci jawaban IPAS Kelas 6 halaman 35 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Lakukan Bersama: Pangeran Diponegoro.

Kali ini kita akan membahas soal pada Bab 2 yang berjudul Cerita tentang Indonesia Kita pada kegiatan siswa Lakukan Bersama tentang strategi perang Pangeran Diponegoro.

Kunci jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 35 di buku siswa IPAS Kelas 6.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal IPAS Kelas 6 halaman 35 Kurikulum Merdeka sesuai dengan buku siswa IPA Kurikulum Merdeka edisi tahun 2022.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 18 Kurikulum Merdeka, Mari Refleksikan: Menjaga Tulang Sehat

(Update Kunci Jawaban)

Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka Halaman 35

Lakukan Bersama

Perang Jawa: Perjuangan Pangeran Diponegoro

Memasuki abad ke-19 keadaan di Jawa, khususnya di Surakarta dan Yogyakarta semakin memprihatinkan.

Intervensi pemerintah Belanda melahirkan konflik baru di lingkungan kerajaan.

Mereka berani memunculkan budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya nusantara, seperti minum-minuman keras.

Belanda juga membuat kebijakan baru dengan menaikkan pajak, serta berani memasang patok-patok pembuatan jalan di atas tanah leluhur Kesultanan Yogyakarta.

Hal tersebut menyebabkan Pangeran Diponegoro sangat marah dan menyatakan perang dibantu pasukan kerajaan.

Saat perang, Pangeran Diponegoro menerapkan taktik gerilya dengan cara menyerang secara tiba-tiba dan memutus jalur pengiriman makanan bagi pasukan Belanda.

Hal ini membuat Belanda mengalami banyak kekalahan saat menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 17 18 Kurikulum Merdeka, Mari Mencoba: Kulit Telur yang Hilang

Untuk mengatasinya, Belanda di bawah pimpinan Jenderal de Kock memanggil bala bantuan tentara Belanda dari wilayah Sumatera, Sulawesi, dan merekrut tentara yang didatangkan dari Afrika dan Pantai Gading untuk menambah jumlah tentara.

Selain itu, sang Jenderal juga menerapkan strategi baru yang dikenal dengan Benteng Stelsel, yakni membangun banyak benteng untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro.

Hal ini membuat pasukan Diponegoro terdesak dan mengalami banyak kekalahan sehingga terpaksa berunding dengan Belanda.

Saat datang ke tempat perundingan, Belanda berbuat licik dengan menangkap Pangeran Diponegoro dan mengasingkannya ke Makassar, Sulawesi Selatan sampai beliau meninggal di pengasingan pada tahun 1855.

Perang Diponegoro atau dikenal dengan Perang Jawa dimasukkan dalam The Great War oleh orang Eropa karena berhasil membuat Belanda sampai mengerahkan 50.000 tentara.

Belanda mengalami banyak kerugian sehingga memunculkan ide cultuurstelsel untuk mengganti kerugian dari perang ini.

Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 6 Halaman 14 Kurikulum Merdeka, Mari Refleksikan: Saraf dan Gerak Tubuh

Pertanyaan Diskusi

1. Bagaimana strategi Pangeran Diponegoro dalam melawan pasukan Belanda?

Jawaban:

Strategi Pangeran Diponegoro dalam melawan Belanda adalah perang gerilya yang meliputi taktik serangan kilat, berpindah-pindah secara cepat, dan memanfaatkan medan yang sulit dijangkau seperti hutan dan perbukitan.

Ia juga mengandalkan dukungan luas dari masyarakat sipil (petani dan santri) yang melihat perlawanan sebagai jihad dan menggunakan strategi sabotase, pengelabuan, serta strategi bertahan dengan basis persembunyian seperti Goa Selarong.

2. Bagaimana sikap Belanda saat melakukan perundingan dengan Pangeran Diponegoro?

Jawaban:

Sikap Belanda saat perundingan dengan Pangeran Diponegoro adalah penuh tipu daya dan licik; mereka menggunakan perundingan sebagai taktik untuk menjebak dan menangkap Pangeran Diponegoro setelah kalah dalam strategi militer.

Belanda mengundang Pangeran Diponegoro ke Magelang untuk berunding dengan janji damai, padahal mereka telah menyiapkan rencana untuk menangkapnya, yang akhirnya berujung pada penangkapan dan pengasingan Pangeran Diponegoro.

3. Apa yang menjadikan Perang Jawa termasuk The Great War menurut orang Eropa?

Jawaban:

Perang Jawa dianggap sebagai "The Great War" oleh beberapa orang Eropa karena tingginya jumlah personel Belanda yang dikerahkan (sekitar 50.000 tentara) dan kerugian besar yang dialami Belanda, yang kemudian mendorong mereka menerapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) untuk memulihkan kerugian finansial tersebut.

Konflik ini berdampak signifikan dan mahal bagi Hindia Belanda secara keseluruhan.

4. Apa manfaat yang bisa diambil dari kejadian di atas?

Jawaban:

Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan kreativitas dan pengalaman masing-masing siswa, berikut alternatif jawaban yang dapat digunakan:

Manfaat yang dapat diambil dari Perang Jawa adalah tumbuhnya semangat perlawanan dan nasionalisme, khususnya dengan penyatuan berbagai elemen masyarakat untuk melawan penjajahan.

Selain itu, perang ini menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa depan dan mengajarkan pentingnya strategi perang gerilya serta nilai-nilai seperti keberanian dan keberagamaan.

Demikian kunci jawaban IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka halaman 35, kegiatan siswa Lakukan Bersama: strategi perang Pangeran Diponegoro sesuai dengan Kurikulum Merdeka edisi tahun 2022.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved