Kecelakaan di Jembrana

5 TEWAS dalam Sebulan karena Kecelakaan, TKP Terbanyak di Wilayah Kecamatan Mendoyo Jembrana!

Salah satunya adalah peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa ayah dan anak di wilayah Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan. 

tribun bali/dwisuputra
ILUSTRASI - Kasus kecelakaan lalu lintas di Jembrana, selama Juli 2025 menyebabkan 5 orang meninggal dunia. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus kecelakaan lalu lintas di Jembrana, selama Juli 2025 menyebabkan 5 orang meninggal dunia.

Salah satunya adalah peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa ayah dan anak di wilayah Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan.

Menurut data yang berhasil diperoleh, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama Juli 2025 kemarin tercatat sebanyak 43 kasus.

Dari jumlah tersebut, tercatat korban meninggal dunia 5 orang, luka ringan 66 orang, dan tidak ada luka berat. Kerugian material ditaksir mencapai Rp200 juta lebih.

Baca juga: KISAH Pilu Korban Tewas Bali Dolphin Cruise II, Mendiang Kadek Adi Jadi ABK Baru Sebulan 

Baca juga: DAFTAR Penumpang Fast Boat Tenggelam di Sanur, Selamat 77 Orang & 1 Hilang, 2 Meninggal Dunia

Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, saat memberikan keterangan soal kasus laka lantas di Jembrana selama bulan Juli 2025, Kamis 7 Agustus 2025. 
Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, saat memberikan keterangan soal kasus laka lantas di Jembrana selama bulan Juli 2025, Kamis 7 Agustus 2025.  (ISTIMEWA)


Dari puluhan kecelakaan tersebut, didominasi kejadian di wilayah Kecamatan Mendoyo. Dari 11 kasus yang terjadi, tercatat korban meninggal dunia 3 orang dan luka ringan 19 orang.


"Memang di bulan Juli kemarin kecelakaan menyebabkan 5 orang meninggal dunia. Dari jumlah kasus, juga ada peningkatan," jelas Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan saat dikonfirmasi, Kamis 7 Agustus 2025. 


Dia menyebutkan, dari puluhan kecelakaan yang terjadi, melibatkan 55 sepeda motor dan sebagian roda empat dan truk. Rata-rata penyebab kecelakaan karena kurangnya konsentrasi dari para pengendara tersebut.


"Kami imbau kepada seluruh pengendara agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada serta memastikan diri berkendara dalam keadaan prima. Karena ketika lelah atau bahkan mengantuk, berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan," imbaunya. 


Untuk diketahui, salah satu peristiwa kecelakaan di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana kembali memakan korban, Jumat 25 Juli 2025 malam.

Seorang ayah dan anaknya yang mengendarai sepeda motor meninggal dunia di tempat, setelah mengalami out of control (OC) di wilayah Pekutatan. Dua korban disebutkan sempat terpental usai masuk ke gorong-gorong pinggir jalan raya tersebut. 


Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi di kilometer 71-72 Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di sebelah selatan Masjid Nurul Huda Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, sekitar pukul 22.00 WITA. 


Bermula dari  I Gusti Komang Suardika (37) bersama sang anak, I Gusti Kade Arya Dwipayana (14) asal Banjar Delod Bale Agung, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan mengendarai sepeda motornya dari arah timur menuju barat (Denpasar menuju Gilimanuk). Saat itu, cuaca sedang hujan gerimis.


Sejumlah saksi atau warga sekitar menuturkan, sesampai di tempat kejadian atau medan jalan dengan tikungan dan kondisi jalan basah karena hujan gerimis, sepeda motor yang dikendarai ayah serta anaknya tersebut kemungkinan tergelincir dan masuk ke gorong-gorong air. 


Selanjutnya, yang bersangkutan sempat menabrak pos kamling di lokasi kejadian dan sepeda motor bersama ayah dan anak tersebut terpental di pondasi rumah milik warga setempat. 


Akibat kejadian tersebut, ayah serta anaknya menderita luka pada kepalanya dan meninggal dunia di TKP. Sementara kendaraan sepeda motor yang dikendarai ringsek pada bodi bagian depan dan belakang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved