Bali United

Peran Bali United Bawa Indonesia Menuju Standar Jepang, Cetak 300 Pelatih Berlisensi dalam Setahun

Peran Bali United Bawa Indonesia Menuju Standar Jepang, Cetak 300 Pelatih Berlisensi dalam Setahun

istimewa
Puluhan peserta Kursus Kepelatihan Lisensi D PSSI yang digelar di Bali United Training Center (BUTC). Istimewa/Bali United 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Klub Super League Bali United FC menunjukkan komitmen kuatnya dalam transformasi sepak bola nasional.

Bali United menggagas sebuah sistem pengembangan pelatih yang bercermin pada model kesuksesan sepak bola maju seperti Jepang

Melalui serangkaian Kursus Kepelatihan Lisensi D PSSI yang digelar di Bali United Training Center (BUTC)..

Klub berjuluk Serdadu Tridatu ini berhasil mencetak hampir 300 pelatih berlisensi sepanjang tahun 2025, sebagai upaya mengejar ketertinggalan rasio pelatih ideal.

Salah satu inisiatif menonjol adalah kolaborasi strategis dengan TNI Angkatan Darat (AD). 

Dalam salah satu volume pelatihan, sebanyak 48 prajurit TNI AD turut serta, menunjukkan sinergi antara dunia militer dan olahraga profesional untuk membangun fondasi pembinaan sepak bola yang lebih terarah dan tangguh.

Baca juga: Diva Wijaya Menyimpan Mimpi Promosi ke Tim Senior, Senang Bisa Tanding Lawan Tim Utama Bali United

Langkah ini sebagai upaya konkret untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih di Indonesia.

Bali United dan PSSI menargetkan rasio pelatih dan pemain bisa mendekati standar negara maju seperti Jepang, yaitu idealnya satu pelatih untuk 500 pemain. 

Kebutuhan pelatih di Indonesia masih sangat besar. Kolaborasi dengan TNI AD adalah langkah strategis untuk memperluas jangkauan dan integritas pelatih.

Baca juga: Made Tito Siap Jadi Penguat Lini Tengah Bali United Pasca Cedera Panjang, Siap Maksimal Demi Klub

Dengan empat volume kursus reguler, ditambah program khusus untuk pelatih wanita, dan kolaborasi dengan TNI AD, Bali United mencatatkan angka fantastis hampir 300 pelatih baru berlisensi di tahun 2025. 


Jumlah ini menjadi modal berharga bagi PSSI dalam mempercepat pemerataan kualitas pembinaan usia dini di seluruh penjuru Tanah Air.


Coach Educator, I Gde Mahatma Dharma, sebagai salah satu perwakilan Bali United yang terlibat langsung dalam proses kursus, menekankan pentingnya pemerataan kualitas ini.


"Kami menyadari bahwa kebutuhan pelatih di Indonesia masih sangat besar untuk bisa mencapai rasio ideal seperti negara-negara maju," kata Coach Dede, pada Selasa 18 November 2025.


Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan program ini adalah keterbukaan pintu seluas-luasnya bagi calon pelatih dari berbagai daerah dan latar belakang.


"Harapannya tentu lahir pelatih-pelatih berkualitas dari seluruh penjuru Indonesia. Dengan semakin banyaknya pelatih berlisensi yang tersebar," 


Melalui upaya ini, Bali United tidak hanya berinvestasi pada tim utama, tetapi juga pada ekosistem sepak bola nasional.


Coach Dede menambahkan bahwa tujuan jangka panjang adalah melahirkan pelatih-pelatih berkualitas dari seluruh penjuru Indonesia. 


"Kami berharap akan lahir lebih banyak talenta muda berbakat yang mampu mengangkat derajat klub Bali United dan juga Timnas Indonesia di masa mendatang," imbuhnya.


Program kursus kepelatihan di BUTC yang telah mencapai volume keempat ini menarik minat dari berbagai latar belakang, menjadikannya kawah candradimuka bagi calon-calon pelatih baru.


Salah satu peserta yang akhirnya lulus adalah Wildan Hamdani. Kisahnya menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap profesi kepelatihan.


"Berawal dari hobi sepak bola dan ingin menjadi pelatih, saya sudah mencoba ikut sejak volume pertama, tetapi selalu gagal karena kuota penuh. Baru rezekinya di kursus kepelatihan volume keempat ini," ungkap Coach Wildan.


Baginya, pelatihan ini memberikan bekal penting dalam mengatur sebuah tim sebelum, saat, dan sesudah pertandingan. Kini, ia siap menularkan ilmu sebagai seorang pengatur strategi.


Ia merasa pelatihan ini sangat vital, terutama dalam hal mengatur strategi. 


"Banyak bekal penting yang kami dapat, khususnya dalam mengatur sebuah tim sebelum, saat, dan sesudah pertandingan. Ilmu ini siap saya tularkan sekarang," tambahnya.


Antusiasme juga datang dari peserta mancanegara. Coach Adnan, yang berasal dari India, memutuskan untuk mengikuti kursus di Bali United Training Center. Ia mengaku sangat terbantu dengan program yang diselenggarakan.


"Saya sebagai salah satu peserta kali ini merasa sangat dibantu melalui program dari Bali United yang memberikan kursus kepelatihan lisensi D PSSI secara terjangkau," ucapnya.


"Ditambah dengan fasilitas dalam pemberian materi dan praktik di lapangan yang luar biasa," puji Adnan, mengapresiasi fasilitas modern di BUTC yang menunjang proses pembelajaran.


Dari Indonesia Timur, ada nama Coach Mamo asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia membawa harapan besar bagi pengembangan sepak bola di daerah asalnya.


"Harapan saya secara pribadi adalah bekal yang saya dapatkan dalam kursus kali ini bisa saya terapkan secara baik di SSB tempat saya berasal, dan mampu mencetak bibit-bibit unggul untuk sepak bola Indonesia," kata Coach Mamo menegaskan peran krusial pelatih lisensi di daerah terpencil. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved