Astaga, Pergelangan Tangan Putus Kena Ledakan Petasan, Kadek Ardita Berlumuran Darah
Petasan saat ini sudah ramai dijual dengan bebas sebagai tradisi untuk menyambut datangnya Tahun Baru 2017. Dan, Mangun menjadi salah satu korbannya.
Penulis: Ady Sucipto | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Peristiwa nahas dialami I Kadek Ardita alias Mangun, bocah delapan tahun asal Banjar Balingkang, Desa Songan, Kintamani, Bangli.
Tangan kanannya hancur setelah terkena letusan petasan yang dinyalakannya di halaman rumahnya, pada Minggu (18/12/2016) siang.
Baca: Larangan Tegas Mercon di Klungkung, Ini yang Diizinkan!
Korban yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gianyar terpaksa dirujuk ke RSUP Sanglah pada Senin (19/12/2016) pukul 18.00 Wita.
Hal ini karena luka yang diderita Mangun sangat parah.
"Kejadiannya siang hari, pas main petasan di depan rumah. Sewaktu saya nonton televisi, tiba-tiba ada bunyi letusan dan suara mengaduh kesakitan," ucap Jero Renon paman korban saat ditemui di IGD RSUP Sanglah, Senin (19/12/2016).
Saat melihat keluar ke halaman rumahnya, Renon pun kaget.
Ia melihat Mangun merintih kesakitan.
Tangan kanan siswa yang masih duduk di bangku kelas dua SD tersebut berlumuran darah.
"Saya kaget, pas saya lihat pergelangan tangannya putus," ujarnya sedih.
Sebelumnya korban diketahui membeli petasan di warung dekat rumahnya.
Ia tak menyangka, petasan yang dibeli keponakannya tersebut justru meledak dan merenggut tangan kanan korban.
"Kejadiannya cepat sekali," tuturnya.
Saat ini korban sedang mendapatkan perawatan intensif.
Ia langsung ditangani oleh tim medis untuk dilakukan operasi.
Petasan saat ini sudah ramai dijual dengan bebas sebagai tradisi untuk menyambut datangnya Tahun Baru 2017.