Terkuak! Pelaku Pembuangan Bayi di Baturiti Tabanan Adalah Ibunya Sendiri, Begini Kata Polisi

Terbongkar sudah teka-teki kasus pembuangan bayi perempuan yang terjadi di Banjar/Desa Angseri, Baturiti, Tabanan.

Istimewa/kolase Tribun Bali
Petugas medis di Puskesmas Baturiti memberikan perawatan terhadap bayi yang ditemukan di bawah meja depan warung milik warga Banjar/Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (16/8). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Terbongkar sudah teka-teki kasus pembuangan bayi perempuan yang terjadi di Banjar/Desa Angseri, Baturiti, Tabanan.

Ternyata, saksi kunci Gusti Ayu Alit Prabawati (22) merupakan pelaku dari kasus tersebut.

Pelaku mengakui dirinya merupakan ibu kandung ibu tersebut setelah polisi melakukan interogasi secara intensif.

Pelaku mengakui bahwa bayi tersebut dilahirkan di ruang tamu rumahnya pada hari Kamis (16/8) sekira pukul 08.30 Wita.

Pelaku juga mengaku selama ini tidak menyadari dirinya hamil, ketika saat melahirkan bayi tersebut, ia baru memiliki ide membuat cerita bahwa dirinya telah menemukan seorang bayi di depan warung miliknya karena merasa tertekan tidak sanggup membiayai hidup anak-anaknya yang sebelumnya sudah memiliki anak sebanyak dua orang perempuan dan masih kecil.

Kemudian ditambah dengan anak yang lahir ini perempuan lagi.

Kapolsek Baturiti, AKP Nengah Sudiarta membenarkan bahwa pelaku pembuangan merupakan ibu kandungnya sendiri.

"Ya kemarin kami sempat curigai pelaku ini, ternyata setelah dilakukan interogasi intensif ternyata dia mengakui," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, warga Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan, gempar, Kamis (16/8). Mereka digegerkan penemuan bayi perempuan sekitar pukul 10.30 Wita.

Bayi yang diduga berumur satu hari ini ditemukan di bawah kursi warung dengan kondisi kedinginan. 

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Bayi tersebut ditemukan di warung milik I Made Nasa (53).

Saat itu, seorang warga bernama Gusti Ayu Alit (22) melintas pulang dari membantu tetangga yang melaksanakan upacara pernikahan.

Dalam perjalanan, ia mendengar tangisan bayi. Setelah dilihat benar adanya. Warga kemudian menghubungi pihak kepolisian. Bayi tersebut dibawa menuju Puseksmas Baturiti I untuk mendapat penangangan.

“Ada warga yang pulang dari ngopin di acara pernikahan yang mendengar suara tangisan bayi, kemudian dia mencari sumber bunyi tersebut ternyata ada bayi yang berada di bawah kursi,” ungkap Kapolsek Baturiti, AKP Nengah Sudiarta saat dijumpai di BRSU Tabanan.

Ia menjelaskan, bayi malang itu ditemukan di luar ruangan sehingga kondisi awal sejak ditemukan, tubuhnya berwarna kebiruan. Bayi mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh (kedinginan).

Setelah mendapat penanganan, bayi kemudian dirujuk menuju RSUD Tabanan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

AKP Sudiarta mengatakan, bayi tersebut memiliki berat 2,6 kilogram dan panjang 48 sentimeter.

“Kondisi bayi saat baru ditemukan kedinginan, karena berada di luar ruangan. Memang ada selimutnya tapi tetap kedinginan, kondisinya agak membiru sedikit, tapi setelah mendapat penanganan puskesmas langsung menangis,” jelasnya.

Polisi sementara menyerahkan perawatan ke RSUD Tabanan sembari melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Tabanan.

Ia menambahkan, usai penemuan ini sejumlah warga juga tampak sudah ada yang ingin mengadopsi.

Namun sementara tak diizinkan karena terbentur aturan pengambilalihan kewenangan terhadap bayi tersebut dan harus sesuai dengan prosedur.

“Untuk sementara dirawat di rumah sakit dulu sambil menunggu kondisi bayi agar benar-benar sehat. Sementara kami melakukan penyelidikan dengan catatan tetap berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Setelah kondisi bayi sudah sehat baru akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk proses selanjutnya,” imbuh mantan Kapolsek Penebel ini. 

AKP Sudiarta belum bisa menjawab siapa lantaran yang tega membuang bauh hatinya di bawah meja warung warga.

Selain itu, kondisi di lokasi penemuan terpantau sepi. Ia berusaha agar orangtua bayi tersebut segera bisa diketahui. 

Dapat Perawatan di Ruang Isolasi

Sementara itu, Wadir Operasional RSUD Tabanan, I Nyoman Hari Sujana mengatakan, bayi tersebut tiba di rumah sakit sekitar pukul 13.00 Wita diantar petugas medis dari Puskesmas Baturiti dan Polsek Baturiti.

Pihaknya langsung memberikan perawatan di ruang isolasi.

“Sampai di sini (RSUD Tabanan) bayi langsung dibawa menuju ruang isolasi untuk mendapat perawatan. Tapi tidak sembarang orang bisa menjenguk ke sana,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih tetap berkoordinasi dengan rumah sakit dan kepolisian.

Belum ada tindakan apapun yang diambil karena masih menunggu hasil penyelidikan dari polisi.

“Untuk sementara kami belum melakukan langkah apapun karena pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved