Gubernur Koster Ingin Kearifan Lokal Masuk dalam Kurikulum Pendidikan di Bali
Wayan Koster memandang perlu memasukkan kearifan lokal Bali seperti tata krama, integritas dan kedisiplinan masuk dalam kurikulum pendidikan di Bali
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster memandang perlu memasukkan kearifan lokal Bali seperti tata krama, integritas dan kedisiplinan masuk dalam kurikulum pendidikan di Bali.
Menurutnya, pendidikan yang berbasis kearifan lokal ini akan dapat menambah kurikulum nasional yang sudah ada dan akan memperkuat daya saing masyarakat Bali.
Baca: Modal Foto Editan dan Baju Bhayangkari, Niswatun Berhasil Tipu Korban hingga Ratusan Juta
Baca: Sekarang Bisa Makan Nasi Campur Bali di Udara, Nikmati Sensasinya di Puluhan Ribu Kaki
“Kalau ini dijalankan bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan nyambung dengan revolusi mental,” kata gubernur asal Buleleng ini.
Hal itu disampaikan Gubernur Koster saat bertemu dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Bali di ruang kerjanya, Rabu (20/2/2019).
Baca: Diskominfos, DPRD dan KPID Bali Sepakat Tutup Siaran TV & Radio Selama Nyepi
Baca: Iming-imingi Korban jadi Pegawai Tetap RS Bali Mandara, Prasetya Menipu hingga Ratusan Juta
Lebih lanjut Gubernur Koster mengatakan, jika ini dijalankan dunia pendidikan di Bali akan bertambah maju, dan jika dunia pendidikan sudah memiliki integritas tak akan ada lagi praktik nilai yang direkayasa.
Ia pun mengajak para kepala sekolah untuk turut mendesain konsep pendidikan ini, sehingga ilmu kearifan lokal yang selama ini ditinggalkan bisa hidup kembali dan melengkapi ilmu-ilmu yang saat ini diadopsi oleh pelajar.
Baca: Bhayangkari Gadungan Janjikan Lolos Masuk Polri & Tipu Korban hingga Rp 639 Juta
Baca: Sampah Menumpuk Tanpa Dilakukan Pengolahan, Suwirta Sidak Lokasi TOSS Desa Gelgel
Menurutnya kearifan lokal ini akan menjadi faktor pembeda anak-anak Bali dengan anak-anak lain di Indonesia.
“Kalau yang bapak-bapak jalankan sekarang di sekolah kan pengetahuan yang diberikan kepada semua anak di republik ini,” ujarnya. (*)