Hari Raya Nyepi
Saat Hari Suci Nyepi Nusa Penida 24 Jam Tanpa Listrik, Pemakaian Boleh Hanya untuk Dua Instansi Ini
Kecamatan Nusa Penida, Klungkung dipastikan 24 jam tanpa aliran listrik saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Kamis (7/3).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kecamatan Nusa Penida, Klungkung dipastikan 24 jam tanpa aliran listrik saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi, Kamis (7/3).
Pembangkit Listik Tenaga Diesel (PLTD) yang menyuplai listrik di Nusa Penida tidak dioperasikan.
Ini sesuai kesepakatan Majelis Alit Desa Pakraman (MADP), PHDI, dan Forum Perbekel di Nusa Penida.
Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Putra Mahajaya menjelaskan, Nyepi di Nusa Penida berbeda dengan di Bali daratan.
Di Bali daratan masyarakat masih dapat mengakses layanan listrik. Namun di Nusa Penida listrik seharian dipadamkan.
Hanya fasilitas umum yang dapat menggunakan listrik seperti rumah sakit dan kantor polisi, itupun dengan menggunakan genset
"Sebenarnya ini sudah diterapkan juga tahun sebelumnya. Listrik semua dipadamkan, langsung dari pembangkitnya di PLTD Desa Kutampi. Jangankan data seluler, sinyal ponsel pun otomatis mati juga di Nusa Penida. Karena menara telekomunikasi di Nusa Penida itu juga perlu pasokan listrik," ujar Mahajaya, Minggu (3/3).
Kata dia, tahun 2017, sempat diadakan pembahasan terkait pemadaman listrik di Nusa Penida saat Nyepi.
Hal itu atas masukan dari beberapa pelaku pariwisata dan forum perbekel.
Namun dalam pembahasan yang melibatkan MADP, PHDI, forum perbekel tersebut, tetap diputuskan PLTD dipadamkan saat Nyepi.
Ketua PHDI Kecamatan Nusa Penida, Nyoman Suarta menjelaskan, masyarakat sudah biasa dengan kondisi listrik yang padam di Nusa Penida setiap Nyepi.
Ia tidak perlu melayangkan surat pemberitahuan kepada masyarakat, terkait pemadaman listrik tersebut.
"Pada intinya kesepakatan ini dilakukan agar perayaan Nyepi lebih tenang dan umat lebih hikmat dalam menjalankan Catur Brata Panyepian. Sempat ada keluhan dari masyarakat yang tinggal di dekat PLTD, suara mesin di PLTD itu bising," jelasnya
Pelaku Wisata Mengeluh
Perbekel Desa Lembongan, Ketut Gede Arjaya menjelaskan, pihaknya banyak menerima keluhan dari pelaku pariwisata terkait hal ini.