Saka Bakti Husada Badung, Ambil Peran dalam Gerakan Badung Sehat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Badung merupakan kelompok pramuka Tegak Dega yang ingin menyalurkan minat serta bakat dalam bidang kesehatan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Badung yang merupakan kelompok pramuka Tegak Dega, yang mempunyai misi dan ingin menyalurkan minat serta bakat dalam bidang kesehatan mulai berperan di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
Dalam Gerakan Badung Sehat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (Garba Sari) yang dilaksanakan di Balai pesamuhan Banjar Delod Sema, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi Jumat (10/5/2019) kemarin, Saka Bakti Husada yang merupakan perserta didik SMA/SMK se-Kabupaten Badung itu ikut mensosialisasikan bagaimana penyakit kekurangan gizi yang diderita anak.
Siswa yang berada di gugus depan ini pun diharapkan menjadi kader kesehatan untuk generasi milenial dan masyarakat di ‘Gumi Keris’.
Dalam Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Badung ini terdapat enam krida, di antaranya bergerak dalam bidang lingkungan, penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan ibu, kesehatan anak, KB dan juga gizi.
Baca: Teror Pecah Kaca Mobil di Gitgit Buleleng Terungkap, Ini Wajah Pelakunya
Baca: Pangdam IX/Udayana Terima Kunjungan PT PLN Unit Bali, Ini yang Dibahas
Ketua Pimpinan Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Badung, Dr.I wayan Darta mengatakan Pramuka yang dibentuk di Dinas Kesehatan itu nantinya akan menjadi kader kesehatan yang akan menyebar informasi di bidang kesehatan.
“Nanti mereka akan jadi konselor sebaya. Sehingga mereka yang memberikan informasi kepada kita, kenakalan remaja yang dialami masyarakat di sekitarnya apa. Seperti menjadi intelnya,” paparnya.
Dengan jumlah peserta sebanyak yang 102, Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Badung itu mengaku semua generasi melenial akan mendidik lingkungannya untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan terutama dalam kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Baca: Raja Thailand Beri Pengampunan bagi Aktivis yang Menghina Monarki
“Awalnya dilantik 50 kader pada tahun 2018. Kita mengajak tidak hanya sekadar ikut. Tapi juga ada tahap seleksi. Jadi kami memilih mana anak muda yang benar-benar ikut pada bidang kesehatan,” paparnya sembari mengatakan mereka diberikan pelatihan dari masing-masing krida, baik di ruangan maupun di luar ruangan.
Pihaknya juga mengaku, untuk siswa pramuka yang meminat bergerak dalam bidang kesehatan, Kabupaten Badung masih membuka peluang untuk ikut bergabung dalam Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Badung untuk membangun kabupaten Badung.
Baca: Merasa Tak Diperhatikan Pemkab Gianyar, Petani Banjar Taro Kaja Relakan Tanah untuk Jalan Umum
Baca: Gubernur Bali Rencanakan Tutup Taksi Online, Begini Sikap Driver Taksol di Jayamahe
Satuan Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Badung itu pun diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan membantu percepatan pencapaian cakupan upaya kesehatan.
Dalam hal ini sebagai pelopor hidup bersih dan sehat dan menjadi kader penggerak pembangunan kesehatan.
“Dalam Garba Sari ini mereka akan ikut, melihat dilingkungan sekitarnya terkait dengan ibu hamil. Selain itu ikut mensosialisasikan bagaimana yang harus dilakukan ibu hamil dan apa yang semestinya dikonsumsi untuk kesehatan kandungannya. Hingga makanan pendamping yang harus diberikan ketika anak berusia 2 tahun,”jelasnya
“Kami juga berharap genari muda di Badung ajan menjadi Ratu Anom (remaja tanggung, inovatif Andal dan Mandiri),” ujarnya. (*)