Pesta Kesenian Bali

Penampilan WHDI Lampung Tengah Tunjukkan Transmigran Bali Diterima dengan Baik

Tari dan musik tradisional daerah Lampung disuguhkan dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Dokumentasi Panitia PKB 2019  
Suguhan tari dan musik tradisional daerah dari WHDI Lampung Tengah di kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya (Art Center) Denpasar, Senin (1/7/2019), serangkaian PKB ke-41 tahun 2019. Penampilan WHDI Lampung Tengah Tunjukkan Transmigran Bali Diterima dengan Baik 

Penampilan WHDI Lampung Tengah Tunjukkan Transmigran Bali Diterima dengan Baik

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tari dan musik tradisional daerah Lampung disuguhkan dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019.

Suguhan seni itu ditampilkan oleh Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung mulai pukul 11.00 Wita di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya (Art Center) Denpasar, Senin (1/7/2019).

Ini bukan kali pertama WHDI Kabupaten Lampung Tengah tampil di ajang PKB, dan kali ini mereka menampilkan enam tarian.

Keenam tarian itu antara lain Tari Sembah, Tari Jurai Emas, Tari Sakit Kedis, Tari Lijung, Tari Bedana dan Tari Bala.

Koordinator pementasan tari dan musik tradisional Lampung, Ni Wayan Desi Hermawati (45) mengungkapkan, untuk pementasan di PKB kali ini, WHDI Lampung Tengah melakukan persiapan sekitar enam bulan untuk pemantapannya.

“Sebelumnya kan memang sudah latihan seperti biasa ya. Tapi untuk pemantapan persiapan PKB ini dilakukan dari enam bulan yang lalu. Sama seperti tampil biasanya, jadi ya latihan, lalu busana untuk penari dan penyanyi juga,” ungkapnya.

Baca: 4 Pasangan Zodiak Paling Cocok, Cancer yang Sensitif Jodoh Banget Sama Si Penyabar Capricorn!

Baca: Cegah Osteoporosis, Baik Dikonsumsi Penderita Sakit Ginjal, Ini Manfaat Sawi Putih Wajib Kamu Tahu!

Menurut Desi, alasan utama menampilkan pertunjukan ini di PKB 2019 ialah untuk memperkenalkan seni Lampung.

“Sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat Bali yang bertransmigrasi di Lampung diterima dengan baik,” lanjut Desi.

Selain itu juga berupaya membuktikan bahwa melalui seni budaya dapat mempererat persaudaraan krama Bali dengan masyarakat lokal Lampung.

Tari Sembah diplot sebagai pembuka pementasan yang dipadati ratusan penonton ini, dan liukan sang penari mampu menyedot perhatian penonton.

Setelah tari Sembah, tarian berikutnya seperti Tari Jurai Emas, Tari Sakit Kedis, Tari Lijung, Tari Bedana dan tari pamungkas Tari Bala.

“Yang pertama pasti lega, terus juga bangga dapat menampilkan tarian kita dari Lampung. Jadi dapat memperkenalkan tarian-tarian kita,” ujar seorang penari, Made Pusparini (16).

Baca: Tahanan dan Personel Polresta Denpasar Syukuran HUT Bhayangkara ke-73 di Rutan

Baca: Kapolresta Denpasar Pastikan Akan Borgol Kaki dan Tangan Bagi Orang yang Berani Lakukan ini

Tari Bala membuat penonton penasaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved