Desa Adat Megati Kelod Tabanan Gelar Pecaruan Manca Sanak di Lokasi Penemuan Mayat dalam Kardus

Desa Pakraman Megati Kelod, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan akan menggelar pacaruan manca sanak di lokasi penemuan mayat yang terbungkus kardus

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan
Suasana di lokasi penemuan mayat dalam kardus di tegalan milik warga di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Minggu (30/6/2019) lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Desa Pakraman Megati Kelod, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan akan menggelar pacaruan manca sanak di lokasi penemuan mayat yang terbungkus kardus.

Selain itu, pacaruan juga akan digelar di Catus Pata (perempatan) desa adat. Ritual digelar Kamis (4/7/2019) besok bertepatan dengan rerahinan kajeng kliwon.

“Kami di desa pakraman akan menggelar pecaruan di dua tempat yakni di lokasi dan perempatan desa. Pecaruan kami lakukan atas dasar petunjuk dari sulinggih,” kata Bendesa Adat Desa Pakraman Megati Kelod, I Gusti Putu Ngurah Aryawan, Selasa (2/7/2019).

Ia menyebutkan pecaruan akan digelar melibatkan pemilik tegalan yang menjadi tempat mayat tersebut ditemukan serta seluruh krama desa adat.

Ngurah Aryawan menjelaskan, pecaruan manca sanak dilakukan bertujuan untuk membersihkan teritorial desa adat secara niskala.

"Artinya agar areal lokasi serta di desa tidak leteh (kotor). Terlebih lagi, di Pura Taman Desa setempat juga akan digelar piodalan pada purnama mendatang. Sehingga sebelum upacara di parahyangan dimulai akan dilakukan pembersihan dulu. Saat ini di lokasi masih dipasang garis polisi kami juga berharap kasus ini bisa segera terungkap,” harapnya. 

Tiga hari setelah penemuan mayat dalam kardus di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, polisi masih nihil petunjuk.

Dugaan sementara, jenis kelamin mayat tersebut adalah perempuan dan saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi.

Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan, hingga hari ketiga ini, polisi masih melakkan penyelidikan lebih lanjut.

Kemudian pihaknya juga saat ini masih menunggu hasil autopsi yang akan digelar hari ini di RSUP Sanglah.

AKBP Sinar mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melaporkan jika ada keluarganya tak bisa dihubungi atau hilang.

Sehingga polisi akan menggunakan informasi tersebut sebagai perbandingan untuk melakukan tes DNA dengan mayat  tampa identitas tersebut.

“Sampai saat ini masih belum bisa diungkap. Kami masih menunggu hasil autopsi yang dijadwalkan berlangsung sehari besok (hari ini). Kami imbau kepada seuruh masyarakat agar segera menyampaikan ke polisi jika ada kehilangan keluarga. Tujuannya nanti akan kami bandingkan untuk proses identifikasi,” jelas dia.

Apakah ada kiatan dengan laporan kehilangan sebelumnya? Ia enggan berkomentar. Kata dia, tidak ada yang bisa dikait-kaitkan.

“Tak bisa dikaitkan itu, jika memang ada kecocokan dan perkembangan informasi akan disampaikan lagi,” tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved