Tukar Sampah dengan Bibit Tanaman, Jalani Bisnis Sekaligus Edukasi Lingkungan

Bank Sampah Harmoni Parahyangan adalah salah satu unit usaha dari Komunitas Harmoni Parahyangan yang bergerak dalam edukasi lingkungan hidup

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Istimewa/Komunitas Harmoni Parahyanga
BANK SAMPAH - Proses pemilahan sebelum sampah dibawa ke bank sampah beberapa waktu lalu. Tukar Sampah dengan Bibit Tanaman, Jalani Bisnis Sekaligus Edukasi Lingkungan 

Tukar Sampah dengan Bibit Tanaman, Jalani Bisnis Sekaligus Edukasi Lingkungan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berita Denpasar Bali hari ini, Bank Sampah Harmoni Parahyangan adalah salah satu unit usaha dari Komunitas Harmoni Parahyangan yang bergerak dalam edukasi lingkungan hidup

Program yang lahir sejak September 2018 ini sebagai upaya yang dibarengi antara pengelolaan sampah dengan edukasi lingkungan hidup.

“Jadi ada unit usaha bank sampah dalam divisi waste management,” jelas Pemegang Program Divisi Green Development, I Nyoman Sukadana alias Dodik, Minggu (7/7/2019).

Dodik merupakan salah satu penggagas bank sampah ini dengan empat orang lainnya dari Payangan, Gianyar.

Ia menjelaskan pengelolaan sampah dan pemilahan sangat penting sebab sampah organik mampu diimplementasikan ke dalam pertanian.

“Jadi dalam bank sampah ada program tukar sampah dengan bibit tanaman. Atau nabung di Bank Sampah Harmoni Parahyangan dan bisa dapat bibit gratis yakni bibit bunga,” jelasnya.

Sistem usaha ini, kata dia, dengan membeli sampah yang telah dipilah dari nasabah. Kemudian uangnya dicatat sebagai tabungan dengan mendapatkan buku tabungan khusus.

Baca: Juni Bandara Ngurah Rai Telah Layani 2,1 Juta Penumpang, Catatan Tertinggi Selama Semester I 2019

Baca: TRIBUN WIKI - Nikmatnya Surabi Bandung Kang Cepot, Ada Berbagai Varian Rasa & Pasti Terjangkau

“Lalu sampah-sampah yang telah terkumpul disusun digudang, sesuai jenis dan dirapikan serta dipilah secara spesifik atau disortir,” jelasnya.

Kemudian dengan volume tertentu, dikirim ke pengepul besar di Denpasar atau diambil langsung ke gudang oleh pengepul besar. 

“Nah di pengepul besar ini, sampah-sampah yang kemudian disebut barang dikemas dan diangkut dengan truk besar dikirim ke pabrik daur ulang di Jawa,” katanya.

Untuk projek percontohan, ia memulai dengan berkunjung dan sosialisasi ke SDN 4 Melinggih.

“Jadi kami melakukan edukasi tentang lingkungan hidup, termasuk penanggulangan sampah dan penghijauan,” ujarnya.

Dalam upaya edukasi itu, pihaknya juga membuat bank sampah di SD tersebut.

Sekolah selanjutnya adalah SMPN 1 Payangan yang juga sosialisasi dan membentuk bank sampah.

Baca: Tolak Ajakan Berhubungan Badan, Wanita Ini Murka & Potong Alat Kelamin Suaminya

Baca: Band dan Teater Beradu di Panggung, SMAN 6 Denpasar Hadirkan LKBB Tingkat SMP

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved