Paus Sperma Terdampar di Klungkung
Warga di Klungkung Berebut Memotong Gigi Bangkai Ikan Paus ‘Raksasa’
Ia terheran-heran menyaksikan ikan paus raksasa terdampar tepat di depan matanya.Kesempatan langka tersebut tidak disia-siakan Sutini.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Ni Nyoman Ayu Sutini dan keluarganya tercengang ketika berada di Pantai Batu Tumpeng, Desa Gelgel, Klungkung, Senin (14/3/2016).
Ia terheran-heran menyaksikan ikan paus raksasa terdampar tepat di depan matanya.
(FOTO: Paus ‘Raksasa’ Terdampar di Klungkung Dievakuasi Pakai Eskavator)
Kesempatan langka tersebut tidak disia-siakan Sutini.
(Ulam Agung Berkah Betara Baruna, Minyak Paus Terdampar Berkhasiat Obat)

Paus Sperma yang sudah mati dan terdampar di Pantai Batu Tumpeng, Klungkung, Senin (14/3/2016). (TRIBUN BALI/RIZAL FANANY)
Deburan ombak tinggi di Pantai Batu Tumpeng tidak ia hiraukan, demi mengabadikan gambar bangkai paus yang memiliki panjang 16,2 km, tinggi 5,5 meter, dan memiliki diameter badan selebar 11 meter dengan berat diperkirakan mencapai 50 ton.
"Sayang sekali pausnya mati, kasihan sekali. Saya pertama kali lihat paus dan ternyata besar sekali," jelas Sutini usai selfie dengan latar paus terdampar.
Beberapa warga tampak nekat membawa gergaji besi dan berebutan memotong gigi bangkai ikan paus berwarna hitam tersebut.

Paus Sperma yang sudah mati dan terdampar di Pantai Batu Tumpeng, Klungkung, Senin (14/3/2016). (TRIBUN BALI/RIZAL FANANY)
Bahkan, gigi paus malang tersebut digergaji hingga habis.
"Tidak untuk apa-apa, saya cuma memperbaiki gergaji di sini," ucap seorang warga dengan nada sinis seusai memotong gigi paus.
Terdamparnya ikan paus jenis Sperm Whale (Paus Sperma) ini pertama kali diketahui oleh nelayan sekitar ketika akan berangkat melaut.
Para nelayan ini bahkan sempat kaget ketika mendapati ikan paus ini sudah menepi hingga ke pesisir pantai.
"Saya kaget saat berangkat melaut sekitar jam setengah empat pagi. Saat itu sudah saya dapati ikan paus ini terdampar dalam keadaan mati. Jadi kemungkinan ikan ini terdampar dan mati saat malam hari kemarin," jelas I Nengah Sunarta, seorang nelayan asal Desa Jumpai.
Hari semakin siang, dan panas semakin terik. Namun, Pantai Batu Tumpeng makin ramai.
Bak lautan manusia, ribuan warga berduyun duyun memadati lokasi terdamparnya paus dengan nama ilmiah physeter macrochepalus itu.
