Melukat Di Pura Taman Sari Dipercaya Mampu Sembuhkan Berbagai Penyakit Kulit

Uniknya, genah panglukatan yang masih bisa dikatakan natural dan belum begitu diketahui masyarakat umum.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: I Gusti Agung Bagus Angga Putra
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana di Pura Beji Taman Sari dan tempat panglukatan di Desa Sangeh, Abiansemal, Badung, yang diyakini akan menyembuhkan segala penyakit kulit, Sabtu (1/4/2017). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sebuah tempat pembersihan atau panglukatan di Pura Taman Sari yang terletak di Desa Sangeh, Abiansemal, Badung, Bali, diayakini sebagai tempat untuk memohon kesehatan dalam hal penyakit kulit seperti cacar, gatal, hingga jerawat yang hingga bertahun-tahun.

Uniknya, genah panglukatan yang masih bisa dikatakan natural dan belum begitu diketahui masyarakat umum ini adalah jika hendak melakukan panglukatan harus mandi dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai kain pun. Hal itu bertujuan agar air dapat membasuh seluruh tubuh para penangkil (orang yang datang).

Jero mangku taman sari, Jro Mangku Made Guden menuturkan bahwa seseorang yang hendak melukat disana sebelumnya harus mempersiapkan beberapa sarana. Seperti membawa tipat daksina dan harus didampingi pemangku setempat.

“jika ingin melukat, para penangkil cukup dengan membawa tipat daksina dan harus didampingi oleh pemangku. Selanjutnya pemangku yang akan ntur uningan (mendoakan) di palinggih beji tempat melukat dan memberikan tirta (air suci) setelah mandi,” tutur Mangku Guden saat dijumpai, Sabtu (1/4).  

Dia melanjutkan, bahwa prosesi awal dilakukan dengan ngacep di palinggih, kemudian mandi secara telanjang di sebuah tempat yang dilengkapi pancuran. Kemudian baru akan mendapat air suci yang diambilkan di pura untuk melukat.

“Di sini sama sekali tidak dianjurkan untuk menggunakan pakaian saat mandi. Selain memang kepercayaan, air pancuran tersebut agar membasuh seluruh tubuh yang melukat,” terangnya.

Disinggung mengenai bagaimana jika penangkil tetap bersikukuh untuk menggunakan pakaian? Jro Mangku menerangkan tidak ada akibat jika berpakaian saat mandi. Hanya saja ia menekankan hal tersebut memang sudah kepercayaan sejak dahulu.

Jro Mangku Guden mengatakan, tempat panglukatan ini dibuka secara umum atau siapa saja boleh tangkil. Namun, seseorang yang dalam keadaan sebel atau cuntaka tidak diperbolehkan untuk datang kesana.

“Hanya yang sebel misalnya ada kematian dan cuntaka tidak boleh datang, karena akan melanggar kesucian puranya,” tandasnya. (*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali
Follow >>> https://www.instagram.com/tribunbali
Subscribe >>> https://www.youtube.com/Tribun Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved