Bisnis Esek-esek di Padang Galak Mulus Asal Setor Rp 14 Juta Per Bulan, Tarif Sekali 'Ngamar' Segini

Mik dan para pemilik kamar sewaan lainnya hanya meminta Rp 25 ribu kepada PSK dalam sekali transaksi.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Wayan Erwin Widyaswara
Ilustrasi Lokalisasi digusur 

Dengan demikian, total duit yang mengalir dari para pemilik rumah prostitusi ke oknum petugas sekitar Rp 14 juta per bulan. 

"Ada setoran. Biasanya ada petugas yang datang ke sini untuk minta setoran. Per rumah setor Rp 600 ribu. Di sini ada 24 rumah, tinggal kalikan saja berapa totalnya," ungkap Mik.

Namun Mik enggan menyebut petugas dari instansi mana yang ia maksud tersebut.

Sebab, yang menyetor bukan dirinya langsung, melainkan ada pihak khusus yang menangani urusan setoran-setoran ke pihak luar.

Menurut MN, seorang pemilik bisnis esek-esek lainnya di Padang Galak, untuk setiap kompleks di Padang Galak ada satu orang yang ditunjuk sebagai ketua.

Ketua inilah yang mengurusi setoran dan transaksi sejenis itu ke oknum-oknum petugas.

"Ada ketuanya. Masing-masing kompleks ada. Kompleks Jagung Satu, Kompleks Jagung Dua, dan Jagung Tiga berbeda-beda setorannya.Tapi sekarang sih sudah tidak ada. Sekarang sudah ketat. Dulu ada," ucap MN yang tinggal di Tohpati, Kesiman, Denpasar, kepada Tribun Bali.(*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali
Follow >>> https://www.instagram.com/tribunbali
Subscribe >>> https://www.youtube.com/Tribun Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved