MERINDING, Roh Ratu Niang Muncul di Klungkung: Mana Pak Bupati, Temui Saya!

Harus dipisahkan juga antara kolam renang dan panyiraman Ida Ratu Niang yang ada di sisi timur laut

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Penjaga kolam renang Lila Harsana, I Komang Sumadana kerauhan, Kamis (10/8/2017). 

Keberadaan kolam renang Lila Harsana juga diharapkan bisa dikembalikan seperti zaman dulu aehingga memiliki daya tarik dan dikembangkan menjadi  destinasi wisata yang menjadi satu kesatuan dengan Kertagosa dan Puri Klungkung.

Tembok panyengker yang roboh tersebut memiliki panjang 30 meter dan tinggi tiga meter.

Robohan tembok menimpa dua palinggih, yakni Palinggih Padmasana di sisi timur yang mengalami kerusakan parah di bagian atasnya.

Sementara palinggih lainnya merupakan Palinggih Pangayeman Puri Klungkung yang berada tepat di tengah-tengah robohan tembok.

Meskipun sempat tertimpa material, namun ajaibnya Palinggih Pangayeman Puri Klungkung tetap berdiri dengan kokohnya.

Kolam renang Lila Harsana dibangun sejak tahun 1930 atau sejak pemerintahan Belanda di Klungkung.

Kawasan tersebut dahulu diyakini sebagai areal kolam yang menjadi bagian dari Kerajaan Klungkung dan merupakan tempat permandian raja-raja.

Seiring berkembangnya waktu, areal tersebut diubah dan dikembangkan menjadi kolam renang umum yang saat ini dikelola oleh Pemkab Klungkung.

Selama ini, kolam Lila Harsana dijaga oleh Sumadana yang bertatus sebagai pegawai kontrak di lingkungan Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Klungkung. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved