Gunung Agung Terkini

Tak Benar Ada Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Agung, Ternyata Ada 3 Titik Kebakaran Hutan

Pantauan satelit Himawari dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) juga menunjukkan belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung

Penulis: A.A. Gde Putu Wahyura | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa
Kepulan asap akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Agung terlihat dari Desa Ban, Kecamatan Kubu. 

Dan gempa tektonik lokal dengan jumlah 3 kali, Amplitudo : 7-8 mm, S-P : 7-8 detik, Durasi : 30-35 detik. 

Untuk itu, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung.

Seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut juga direkomendasikan untuk dikosongkan dari manusia.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memantau aktivitas vulkanik Gunung Agung agar dapat diantisipasi terkait kelancaran kegiatan maskapai penerbangan di kawasan itu.

"Kami pantau melalui BMKG secara serius dan kontinyu supaya manakala terjadi semburan abu kami bisa antisipasi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso setelah menghadiri diskusi terkait penerbangan Indonesia Timur dengan pemerintah Amerika Serikat di Kawasan Bandara Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (19/9/2017).

Meski demikian sampai saat ini jalur penerbangan, khususnya menuju Bali, tidak mengalami permasalahan karena belum ada peringatan terkait semburan abu vulkanik.

Imbauan kepada pelaku penerbangan juga belum dikeluarkan, karena belum ada tanda-tanda semburan abu vulkanik meskipun saat ini terjadi peningkatan aktivitas.

Communication & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, mengakui bahwa status Siaga Gunung Agung belum mempengaruhi aktivitas penerbangan dari dan menuju bandara itu.

"Sampai sekarang Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak terkena dampak operasional akibat peningkatan aktivitas Gunung Agung. Operasional berjalan lancar, tidak ada cancel atau reschedule penerbangan," jelas Selasa (19/9/2017) kemarin.

Arie menambahkan, badan usaha pelayanan navigasi udara  atau AirNav Indonesia cabang Denpasar telah merekomendasikan maskapai penerbangan untuk menghindari jalur yang melewati Gunung Agung.

"Rekomendasi dari Airnav, hindari manuver pesawat di dekat Gunung Agung. Hal ini semata-mata untuk keselamatan penerbangan," ujar Arie.(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved