Dharma Wacana
Gunung Agung, Monoteisme dan Moneyteisme
Namun sayang, masih ada warga masyarakat yang bertahan di radius berbahaya, dan bahkan menolak mengungsi dengan alasan menjaga hewan ternaknya.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Sebab, kelahiran ke dunia ini merupakan siksaan.
Terkait dengan situasi Gunung Agung saat ini, banyak orang memberikan pendapat dari hasil penerawangan spiritual.
Kalau boleh saya imbau, marilah kita percayakan semua pada ahli vulkanologi.
Kalau kita disarankan mengungsi ya kita harus mengungsi.
Sebab kalau sudah namanya gunung api aktif, ya memang pasti meletus.
Jangan dikaitkan dengan aspek niskala bahwa erupsi terjadi karena kita manusia melakukan kesalahan.
Perlu diingat, kita semua yag terlahir di dunia ini telah membawa dosa dan kesalahan.
Jangankan masyarakat awam, pemangku dan sulinggih pun tidak luput dari kesalahan.
Sebab, hidup ini memang samsara (sengsara).
Dalam hidup inilah kita harus melakukan penyucian diri.
Penyucian ini tidak hanya dalam bentuk ritual, tetapi juga pola pikir dan perilaku yang positif.
Meski hidup ini adalah samsara, kita harus melangsungkan kehidupan.
Jangan pernah kita mem-pralina atau menyengsarakan diri sendiri dengan cara seperti tinggal di tempat bahaya hanya demi menyelamatkan hewan ternak.
Perlu diketahui, kalau kita meninggal kita tidak akan membawa hewan kita itu.
Tetapi yang menjadi bekal kematian kita tetaplah perilaku kita selama hidup di dunia.
Saya sadari mengubah pola pikir masyarakat tidaklah mudah.
Maka dari itu, terkait masalah hewan ternak ini, peran pemerintah sangat diperlukan.
Kalau bisa, pemerintah membeli hewan-hewan ternak warga di kawasan rawan bencana, dan dengan harga normal.
Sebab, jangan sampai situasi yang sedang susah ini dimanfaatkan oleh oknum pedagang yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, uang penjualan hewan ternak para pengungsi itu disimpan oleh pemerintah, dan dikembalikan setelah situasi kondusif.
Sebab, saya mendengar informasi, ada umat yang menggunakan hasil penjualan ternaknya untuk berjudi.
Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.(*)