Mantan Polisi Ditemukan Tewas
Jenazah Aiptu Made Suanda Dikremasi, Para Pelayat Penuhi Krematorium Cekomaria
Acara kremasi ini dilaksanakan mulai pukul 07.30 Wita yang dimulai dengan penjemputan jenazah dari RSUP Sanglah
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Upacara kremasi jenazah Aiptu I Made Suanda, pensiunan anggota Polsek Denpasar Timur yang dibunuh di Jalan Nuansa Kori, No 30, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, dilaksanakan hari ini, Rabu (3/1/2018).
Upacara kremasi dilaksakan di Krematorium Cekomaria, Denpasar.
Puluhan kerabat dan pelayat telah memenuhi lokasi krematorium sejak pagi.
Acara kremasi ini dilaksanakan mulai pukul 07.30 Wita yang dimulai dengan penjemputan jenazah dari RSUP Sanglah untuk diantar ke krematorium.
Hingga berita ini diturunkan, upacara agama serangkaian upacara kremasi tersebut masih sedang berlangsung.
Ini Kronologi Lengkap Pembunuhan Aiptu Made Suanda, Ngurah Astika Sampai Bisa Beli Mobil
Otak pembunuhan Aiptu I Made Suanda, Gede Ngurah Astika alias Sandi membagikan hasil rampokan mobil Suanda tidak merata.
Astika bahkan bisa beli mobil dari uang rampok, sedangkan pelaku lainnya Tongas hanya bisa beli sound dan bantal gambar Doraemon.
Hasil penjualan mobil korban mencapai Rp 182 juta.
Sandi hanya memberikan uang Rp 10 juta ke tiga tersangka lainnya, Dewa Made Sudiana, Dewa Made Budianta, dan Putu Veri Permadi.
Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo mengatakan uang dibagikan melalui istri Sandi berinisial LI.
Namun LI tidak mengetahui uang yang dibagikan hasil kejahatan yang diarsiteki suaminya. LI hanya ikut menemani Sandi negosiasi rumah kontrakan dan membagi uang hasil kejahatan ke para pelaku.
"Istrinya sebagai saksi, karena tidak tahu ada pembunuhan tapi dia tahunya mendapatkan uang dari hasil itu (penggelapan mobil)," tegasnya.
Setelah membagikan uang secara tak merata itu, Sandi kemudian menggunakan uang haram itu membeli mobil Daihatsu Ferroza DK 435 IN warna biru metalik Rp 62 juta.