Simpang Ring Banjar
Banjar Kayumas Kaja Warisi Taksu Sesuhunan Legong Keraton
Tepat di depan gerbang masuk balai Banjar Kayumas Kaja terdapat dua patung penari Legong. Patung tersebut bukan hanya sekadar pajangan
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
Dengan antusias, mereka melakukan langkah senam.
Durasi sekitar 40 menit tidak begitu terasa, tiba-tiba saja sudah berlalu.
“Aktivitas senam ini sudah kami lakukan rutin selama 13 tahun. Senam ini tidak hanya menyehatkan badan, namun juga pikiran. Dengan datang ke banjar dan berkumpul dengan teman akan membuat pikiran lebih fresh,” ucap Suyadnya (76).
Ia pun berujar jika awalnya kegiatan senam ini hanya dilakukan oleh para werda.
Setelah berjalan beberapa tahun, anggota PKK pun bergabung dalam aktivitas ini.
Hal ini pun dinilai positif sebab dapat mempererat tali persaudaraan sesama anggota banjar.
Selain senam, mereka juga turut serta dalam kegiatan lain semisal Tirta Yatra.
Beberapa anggota Tuwed Mas pun tergabung dalam sekaa kidung milik Banjar Kayumas Kaja.
Sekaa kidung ini bertugas setiap ada kegiatan yadnya.
“Meskipun kami sudah werda, namun kami tetap ingin berguna. Hal ini adalah arti filosofi dari nama Tuwed Mas. Tuwed artinya benda yang sudah kuno, sedangkan Mas artinya kebaikan. Jadi meskipun kami sudah tua, kami tetap ingin beryadnya dan berguna untuk masyarakat,” ujarnya. (*)