Batuagung, Kisah Pertapaan Raja Jembrana

Desa Batuagung yang penduduknya didominasi kaum brahmana ini dulunya terbentuk dari kisah pertapaan Raja Jembrana, AA Ngurah Jembrana

Penulis: I Gede Jaka Santhosa | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Gede Jaka Santosha

Mendapat wahyu tersebut, raja kemudian membangun candi di dekat pertapaannya yang kemudian diberi nama Candi Rawi.

Kemudian, Batu besar tempat bertapa dianggap mulia dan memiliki peranan penting.

Oleh sebab itu, kata Widiarta, lokasi di sekitar batu tempat bertapa tersebut diberi nama Desa Batuagung.

Konon di lokasi batu tersebut sering terjadi banjir hingga menjadi sungai.

Sedangkan Candi Rawi di dekat batu tersebut telah dipindahkan sebelumnya oleh Raja Jembrana ke-III.
Kian lama, Desa Batuagung ini berkembang hingga dibagi menjadi sembilan banjar.

Adalah Banjar Batuagung, Taman, Anyar, Tegalasih, Sawe, Petanahan, Mesean, Palungan Batu, dan Pancaseming. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved