Merinding, Siswi di Tabanan Histeris Dengar Suara Nyanyian Nyi Roro Kidul, Pertanda Apakah ini?
Pujangga pun menuturkan, mendengar cerita dari siswi yang kerauhan tersebut cukup membuat merinding
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
Sebelumnya, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti yang juga sebagai perancang tari kontemporer sakral ini mengatakan, makna dari tarian ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada ibu pertiwi.
Kemudian mengingatkan umat manusia bahwa kehidupan itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dan tarian ini merupakan bentuk rasa syukurnya.
Baca: Sosok ini Bongkar Alasan Prabowo dan Titiek Soeharto Tak menikah Lagi, Sungguh Tak Diduga
“Tarian ini merupakan bentuk rasa syukur kita, rasa terimakasih kepada alam atau sang ibu yang sudah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia tanpa meminta,"
"Artinya ini adalah tarian ini jga mempunyai tujuan mengajegkan jagat Bali dan nusantara,” jelasnya.
Kenapa disebut sakral, kata dia, karena hanya akan dipentaskan pada momen tertentu sesuai dengan pawisik yang diterima.
Kemudian, pada saat menari kain tidak boleh kotor, kemudian jumlahnya kelipatan 9, 18, 27, dan seterusnya karena merupakan lambang kasih sayang.
“Dengan tarian ini semua alam mahkluk beserta seluruh isinya mudah-mudahan kasih," katanya.(*)
Baca: Sosok Penting ini Sebut Lilipaly Paling Krusial Saat Timnas Indonesia Kontra Hong Kong