Pengakuan Putu Mia: Ada Wanita Cantik Berbusana Hijau Menari di Depan Kelas, Lalu Ajak Lakukan Ini
Mia mengaku sempat melihat sosok wanita yang begitu cantik (ratu) mengenakan pakaian serba hijau sedang menari di depan kelasnya
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
Orangtua Anisa pun khawatir dengan kondisi ini, hingga meminta penggagas tarian sakral ini yakni Bupati Eka untuk bertanggung jawab.
“Semoga lain kali tidak terjadi lagi, ini menjadi pengalaman. Dan saya minta Buk Eka (Bupati Tabanan) bertanggung jawab. Karena saya ini orang miskin, apalagi saya harus nebusin buat banten, habis tabungan saya,” tegas ibu Anisa, Ni Ketut Sudarmi, saat dijumpai usai melaksanakan ritual guru piduka.
Menurutnya, jika tarian ini merupakan tarian sakral, seharusnya tidak boleh diumbar sembarangan. Tarian sakral dilaksanakan pada saat upacara keagamaan.
“Jika dilakukan saat upacara keagamaan, dari pemangku kan bisa menyiapakn sarana dan prasarana yang harus dilengkapi sehingga tidak terjadi hal seperti ini,” jelasnya.
Dikatakan Sudarmi, anaknya kerap mendengar bisikan-bisikan nyanyian dan gamelan seperti saat pementasan Tari Rejang Sandat Ratu Segara. Bahkan, saat mengalami kerauhan di sekolah, anaknya kerap teriak-teriak histeris hingga meloncat.
Selain itu, Anisa juga kerap meminta untuk menari kembali di Pantai Tanah Lot.
Baca: Terjawab, Ini Penyebab Yeslin Wang Gugat Cerai Delon, Ada Kejadian Besar ini Lalu Merembet Kesini
“Anak saya kerap mendengar bisikan gamelan saat di rumah, bahkan di sekolah dia mengalami kerauhan. Dengan peristiwa ini, kami berharap agar tidak terulang kembali,” harap perempuan yang tinggal di Banjar Dukuh, Desa Nyambu, Kediri, Tabanan.
Sebelumnya, Bupati Eka Tari Rejang Sandat Ratu Segara tersebut tercetus atas kepeduliannya terhadap seni dan budaya.
Ia berharap dengan tarian ini para generasi muda bisa lebih mencintai, menghargai dan menjaga seni dan budaya yang mereka miliki.
"Sehingga saya ingin menyuguhkan karya seni terbaik yang sakral di zaman yang modern ini," katanya.
Menurutnya, tarian tersebut merupakan persembahan bagi Ratu Segara yang selama ini sudah melindungi seluruh umat.
"Ibu Ratu telah melindungi umat dan memberikan cinta kasih," sambungnya.
Sebelum dipentaskan, Bupati Eka pun melakukan persiapan berupa puasa dan matur piuning di sejumlah pura yang ada di kawasan Tanah Lot.
Dalam pementasan ini, ribuan penari menggunakan baju warna warna putih dan kamen dan selendang hijau. Sedang Bupati memakai kebaya hijau.(mpa)