Dulu Jadi Tempat Pembuangan Limbah, Kini Tukad Bindu Jadi Lokasi Wisata Yang Asri
Puluhan anak secara bergiliran menceburkan dirinya ke air sambil tertawa lepas menikmati liburan sekolah.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
"Dua tahun saya ikut di sini, banyak cemohan yang saya terima awalnya. Mereka bilang, 'Nyampat di jumah dogen kapah, payuan nyampat di tukade' (menyapu di rumah saja jarang, lebih sibuk menyapu di sungai). Tapi saya tetap bergerak. Nyari orang gila yang punya ide dan mau bergerak dan berbuat itu susah. Walaupun saya tak bisa menikmati, anak cucu nanti yang menikmati," tuturnya.
Dan kini mereka bangga atas respon dari anak-anak yang dulunya tak bisa main ke aungai sekarang bisa merasakan bagaimana berenang di sungai.
Ia mengajak semua yang datang ke sana untuk ikut merawat apa yang ada.
"Saya marahi anak-anak kalau merusak. Ikutlah merawat, sekecil apapun itu. Kalau ada tanaman kena injak bangunkan atau tanam kembali. Kalau tidak bisa melakukannya bilang saja ke saya, saya yang akan melakukannya sebisa saya," tutur lelaki tamatan SMA itu.
Tempat ini akan ramai bila hari libur, termasuk Sabtu Minggu.
Saat hari libur, ibu-ibu datang pagi untuk jogging atau olahraga karena di sana ada jogging track dan fasilitas olahraga di pinggir sungai.
Jika hari biasa, pada jam-jam pulang sekolah, pukul 14.00 atau 14.30, puluhan anak sekolah juga bermain di sungai.
Tak hanya tempat bermain, Tukad Bindu juga menjadi tempat untuk belajar mengenal sungai dan alam.
"Besok siswa dari SMP PGRI 6 Denpasar sebanyak 308 orang juga akan datang ke sini untuk belajar tentang sungai," tuturnya.
Tak ada tiket masuk ke objek wisata ini. Dan jika ingin berdonasi seiklasnya, telah disediakan kotak donasi di sebelah utara.
"Memang belum ada pendapatan yang banyak. Kita hanya mengandalkan warung-warung kuliner yang ada di bantaran sungai ini untuk ikut berkontribusi. Kita berdayakan UMKM warga sekitar untuk berjualan di sini," imbuhnya.
Lapak-lapak kecilpun bisa ditemui di kiri dan kanan sungai yang membelah Desa Kesiman Petilan dengan Kelurahan Kesiman ini.
Sekadar duduk menikmati secangkir kopi, segelas jus, atau makan ringan bisa ditemui di sini sambil melihat aliran kelokan sungai yang semakin berbenah menjadi lebih baik. (*)
