Gempa Bumi Palu & Donggala

Made Krisna Kisahkan Detik-detik Kepanikan Warga Saat Gempa Palu: Kami Bertahan Hanya Makan Roti

Lima atlet gate ball Klungkung patut bersyukur. Kelimanya selamat dalam peristiwa gempa bumi dan tsunami yang menimpa Palu,

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
kolase
Lima atlet Bali asal Klungkung sempat mengabadikan momen setelah gempa bumi terjadi di Palu pada Jumat (30/9/2018). 

Ia juga mengaku sedih saat melihat orang-orang yang ikut mengungsi histeris karena terpisah dengan keluarganya.

“Sedih banget, jadi kan kita mau naik ke atas (bukit) itu ramai banget, ada yang jalan, ada yang histeris keluarganya di mana, mereka juga banyak ada yang pisah (dengan keluarganya),“ kenangnya dengan raut kesedihan.

Agus bercerita kondisi Palu setelah gempa benar-benar porak poranda seperti yang terlihat di televisi.

“Iya benar-benar hancur seperti di TV, jadi banyak tiang listrik yang jatuh, aspal jalanan retak, tembok yang roboh, rumah sebagian banyak roboh juga,“ ucapnya.

Ia menuturkan, setelah gempa itu para atlet kesulitan mendapatkan makanan maupun minuman.

Kurang lebih ia berada di Palu selama 18 jam setelah gempa, kemudian baru dipindahkan ke Makassar.

Ia berada di Makassar sekitar lebih 12 jam. Minggu (30/9) pukul 05.00 Wita, ia pun dipulangkan ke Bali lewat jalur udara dan tiba pukul 7.20 Wita.

Agus pun bersyukur bisa selamat dan kembali berkumpul bersama dengan keluarganya di Bali.

Ia berharap beberapa atlet paralayang yang belum ditemukan dapat selamat dan bisa pulang ke daerah mereka masing-masing. (mit/dad)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved