Simpang Ring Banjar

Merusak Tapi Disakralkan, Dilema Keberadaan Kera untuk Petani

Kera yang kerap menyerang lahan persawahan warga jumlahnya bahkan telah mencapai ribuan ekor

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana pematang sawah di Banjar Tegallalang, Kelurahan Kawan, Bangli. 

“Hal ini memang sudah dipercaya oleh masyarakat sekitar, puri-puri di Bangli, maupun masyarakat luar. Mereka yang tidak mengawali upacara di sini, akan diganggu oleh hewan-hewan sejenis kucing, anjing, maupun lalat yang entah dari mana datangnya. Selain hewan, terkadang pula permasalahan di internal keluarga sehingga pelaksanaan upacara tidak bisa berjalan lancar,” ungkapnya.

Di sisi lain, lanjutnya, apabila masyarakat sekitar sudah menggelar upacara akan diberikan kelancaran.

Katanya, beberapa masyarakat bahkan mengaku dibantu seseorang yang entah dari mana datangnya untuk menyelesaikan persiapan upacara tanpa meminta imbalan.

“Selain itu, Pura Nyeti ini juga kerap didatangi oleh pamedek untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, serta kesehatan,” tandansya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved