Kasus Balian Mesum Mandek di Polres Buleleng, Polisi Akui Kesulitan Ungkap Hal ini
Kasus Balian Mesum Mandek di Polres Buleleng, Polisi Akui Kesulitan Ungkap Hal ini
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA- Masih ingat dengan dugaan kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang oknum balian berinisial GS (50)?
Hingga kini kasus itu 'mandek'.
Unit PPA Polres Buleleng belum mampu mengungkap apakah pelecehan tersebut benar terjadi atau tidak.
Baca: Ibunda Marah Karena Hilangkan Kalung, Gadis 16 Tahun Minum Racun Serangga Hingga Tewas
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya saat dikonfirmasi Jumat (25/1/2019) mengatakan, pihaknya mengalami kendala dalam penyelidikan, sebab saksi terbilang sangat minim.
Saat ini baru tiga saksi yang sudah dimintai keterangannya, yakni korban berinisial NPEA (33), suami korban, dan mertuanya.
Di samping itu kata Iptu Sumarjaya, kejadian dugaan pelecehan tersebut sudah lama terjadi, yakni pada Sabtu (19/1/2019) malam, dan baru di laporkan ke Unit PPA Polres Buleleng pada Senin (21/1/2019).
Baca: Driver Ojek Online ini Alami Pelecehan, Ira Marcellia: Ada Penumpang dari Belakang Sampai Nempel
"Kami kekurangan saksi. Soalnya kejadiannya sudah agak lama, dan baru dilaporkan. Nanti saya informasikan perkembangannya lagi," ucap mantan Kanit Reskrim Polsek Kubutambahan itu.
Ia mengatakan GS saat ini masih mengamankan diri di Mapolres Buleleng.
Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelecehan terjadi di wilayah Desa Selat, Kecamatan Sukasada Buleleng.
Korbannya diketahui seorang ibu rumah tangga berinisial NPEA (33).
Baca: Link Video Mesum Pelajar Madiun Viral di WhatsApp, Ternyata Aksi Keduanya Dilakukan Saat SMP
Korban disebut-sebut mengalami tindakan tak senonoh, saat tengah menjalani proses pengobatan tradisional bersama seorang balian diketahui berinisial GS (50).
Saat itu, GS menawarkan diri untuk mengobati korban yang mengeluh sakit pada bagian lehernya.
Atas tawaran itu, korban pun setuju.
GS mendatangi rumah korban yang terletak di Desa Selat, pada Sabtu (19/1/2019) malam.
Kedatangan GS diterima langsung oleh korban bersama mertuanya.