Wiki Bali

TRIBUN WIKI - Melukat ke 8 Tempat di Denpasar Ini saat Tilem Bertemu Kajeng Kliwon

Melukat merupakan salah satu aktivitas spiritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu. Melukat ini memiliki makna penyucian atau pembersihan diri

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Sejumlah warga melaksanakan upacara pengelukatan di Pura Campuhan Windhu Segara, Padang Galak Kesiman, Denpasar, Selasa (16/1/2018). 

2. Pura Luhur Catur Kanda Pat Sari Pangideran Dewata Nawa Sanga

Pura ini berlokasi di Jalan Antasura, Banjar Pondok, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara dan diperkirakan telah dibangun sejak abad ke 17 atau 18.

Di pura ini merupakan tempat pemujaan Dewata Nawa Sanga.

Pemedek yang melukat akan melakukan penglukatan di empat sumur yang ada di pura ini yaitu Sumur Tirta Puwirta yang ada di Tetamanan Selatan, Sumur Tirta Kundalini yang berada di Tetamanan Barat, Sumur Tirta Sanjiwani yang berada di Tetamanan Utara, dan Sumur Tirta Kundalini yang berada di Tetamanan Timur.

Pura ini diempon oleh lima banjar yaitu Banjar Pondok, Banjar Ben Biyu, Banjar Umadesa, Banjar Bunu Kulit, dan Banjar Kedua.

Pura ini menjadi tempat melukat bagi umat yang menderita sakit parah.

3. Pura Agung Manik Batu

Pura Agung Manik Batu.
Pura Agung Manik Batu. (Tribun Bali/Putu Supartika)

Berada di kawasan Subak Kerdung, Desa Pakraman Pedungan, Denpasar dengan jaraknya hanya 1 kilometer masuk ke arah selatan dari Jalan Pulau Bungin, Denpasar, Bali.

Pura Agung Manik Batu merupakan pura subak tempat berstananya Dewi Sri yang terletak di tengah persawahan yang menghampar hijau di wilayah Subak Kerdung, Desa Pedungan, Denpasar.

Selain itu, pura ini juga merupakan Pura Umum, karena di sini berstana juga Sang Hyang Tri Murti yaitu Brahma, Wisnu, Siwa, beserta saktinya yakni Dewi Saraswati, Dewi Sri, dan Dewi Uma.

Pura ini juga merupakan Pesimpangan Ida Ratu Gede Dalem Nusa dan Dewi Kwam In.

Dewi Kwan In dibuatkan pelinggih khusus di Madya Mandala dengan hiasan serba merah, mulai dari kampuh, tedung dan juga berisi lampion.

Di bagian dalam pelinggih juga ada patung Dewi Kwan In.

Menurut Jro Mangku Nyoman Dauh yang menjadi pemangku di pura tersebut, di pura ini juga ada petirtaan yang diberi nama air suci sudhamala, yang digunakan untuk melukat oleh para pemedek.

Bagi yang akan tangkil ke pura ini untuk melukat biasanya membawa banten berupa pejati dan bungkak atau klungah nyuh (kelapa) gading.

Baca: TRIBUN WIKI - Hari Ini Tilem Bertemu Kajeng Kliwon, Kunjungi 4 Lokasi di Badung Ini untuk Melukat

Baca: TRIBUN WIKI - 6 Tempat di Gianyar yang Bisa Kamu Kunjungi untuk Melukat

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved