'Tolong Beri Ibu Saya Tanggungan Kesehatan', Tak Sanggup Berobat, Hanya Terbaring di Kamar Pengap

Ni Nengah Menuh (45), terbaring lemas di kamar pengap berukuran 4x3 meter itu

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Saiful Rohim
MELARAT - Wahyuni merawat ibunya, Ni Nengah Menuh yang menderita stroke, Rabu (6/2/2019). Menuh menderita stroke sejak tiga tahun lalu. Namun keluarga tak bisa mengobati karena Menuh tak dapat tanggungan kesehatan. 

Gede Budi dan Ni Nengah Suryanti tiap bulan mengirim Rp 500 ribu.

Jumlah tersebut bahkan tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Untuk biaya pampers Menuh bisa menghabiskan ratusan ribu tiap bulan.

Belum lagi untuk makan.

Baca: Pakai Fitur GPS saat Berkendara Bisa Kena Denda Tilang Hingga Rp 750.000 atau 3 Bulan Kurungan

Baca: Istri Menyesal Laporkan Ismaya ke Polisi, Ngaku Terjadi di Luar Kendali, Diduga Gangguan Niskala

Ia berharap pemerintah bisa memasukkan nama ibunya sebagai penerima jaminan kesehatan.

Ia juga berharap ada pihak lain yang bersedia mengobati ibunya itu.

"Bantuan beras dapat, tapi BPJS tidak dapat. Padahal tanah yang saya tempati punya tetangga," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem, Ni Ketut Puspakumari mengaku masih mencocokkan data jumlah penduduk untuk Universal Health Coverage (UHC) atau perawatan kesehatan universal.

Setelah data kependudukan di Karangasem cocok, ia berjanji akan mengusulkan nama Ni Nengah Menuh.

Baca: Setelah Perancis, Kopi Kintamani Diharapkan Tembus Pasar Amerika

Baca: Inilah Kriteria Foto & Video Instagram yang Dipastikan Dihapus oleh Fitur Sensitivity Screens

"Jika mengacu semester satu 2018, penduduk di Karangasem mencapai 550.047 jiwa. Sedangkan semester dua 2018 data penduduk di Karangasem sekitar 511.019 jiwa. Makanya ditunggu dulu," kata dia.

Kata dia, masih banyak kepala keluarga miskin di Karangasem yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sesuai basis data terpadu, jumlah kepala keluarga miskin di Bumi Lahar mencapai 42.128 KK.

Sedangkan yang dapat bantuan baru 22.000 KK.

"KK yang mendapat bantuan yakni dari Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan pangan nontunai. Jumlahnya sekitar 22.000 KK," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved