Kadek Rifki Hilang Misterius

Ini Berbagai Kejanggalan Mobil Jatuh ke Jurang, Mungkinkah Kadek Rifki Jatuh ke Danau?

Bahkan, keluarga Kadek Rifki pula yang pertama kali menemukan posisi mobil itu berada di dasar jurang, melalui bantuan GPS.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Tim Basarnas melakukan pencarian terhadap Kadek Rifki Cahyadi, di wilayah Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng Kamis (8/2/2019). Inzet: mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA milik Kadek Rifki Cahyadi yang tampak mengalami kerusakan cukup parah, Kamis (7/2/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Keberadaan Kadek Rifki Cahyadi (36) yang dinyatakan hilang sejak 27 Januari 2019, hingga kini masih misterius.

Total sudah 13 hari hingga Jumat (8/2/2019) kemarin, kabar mengenai Kadek Rifki yang diduga jatuh ke jurang di Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri, Sukasada, Buleleng belum ada tanda-tanda.

Ada berbagai kejanggalan terkait penemuan mobil korban yang jatuh ke jurang dan keberadaan korban yang hingga kini masih misterius.

Dari penelusuran Tribun Bali ke rumah keluarganya di Jalan Wirasatya VII, Nomor 3 A, Tukad Balian, Denpasar, Jumat kemarin, diketahui Kadek Rifki pamit keluar rumah pada 26 Januari 2019 untuk menagih uang koperasi.

Menurut adik ipar Kadek Rifki, Yoga Aditya, koperasi tersebut dijalankan sendiri di rumahnya.

Namanya Koperasi Wirasatya.

"Malamnya dia keluar mau untuk nagih. Ya, bilangnya nagih koperasi gitu. Nggak tahu juga nagihnya ke mana. Waktu itu juga saya tidak di rumah," kata Yoga ditemui di rumahnya, kemarin.

Dia menceritakan, sekitar pukul 21.00 Wita, Kadek Rifki menelepon keluarga dan meminta agar pintu rumah tidak ditutup karena akan pulang.

"Saya waktu itu kan keluar jam 11 malam, terus balik jam setengah 12. Dibilang sama keluarga jangan ditutup pintunya karena (Kadek Rifki) mau datang. Tapi pas paginya gak ada, gak balik. Kakak saya (istri Kadek Rifki) waktu itu juga ada di rumah," kisahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, istri Kadek Rifki yang bernama Chyntia Dini Poernamasari (32) melaporkan suaminya hilang ke Polsek Denpasar Selatan pada 27 Januari 2019.

Dalam laporannya, Chyntia menyebutkan saat pergi dari rumah, 26 Januari 2019, suaminya mengenakan baju kaos oblong warna hitam, celana biru tua, membawa tas selepang berisikan HP Samsung S8 plus warna hitam, serta berkas-berkas kredit pelanggan.

Chyntia lalu melacak GPS di mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA milik sang suami.

Hasilnya, mobil itu ditemukan jatuh di dasar jurang dalam posisi terbalik di wilayah Desa Wanagiri.

Namun pengemudinya, Kadek Rifki, tak ditemukan.

Pada hari itu, 27 Januari 2019, mobil Kadek Rifki yang hancur pun diderek dan diamankan Polsek Sukasada.

Namun hingga kemarin, keberadaan Kadek Rifki masih misterius.

Yoga Aditya membenarkan peristiwa ini sudah dilaporkan ke polisi.

Ia juga mengiyakan mobil yang digunakan Kadek Rifki merupakan mobil kakak iparnya.

"Keluarga juga hampir tiap hari ke sana (Buleleng). Sudah lapor ke polisi, tapi itu, kabarnya hilang saja," ujarnya.

Selain itu, Kadek Rifki dikatakannya tidak memiliki masalah dengan siapa pun, dan dilihatnya biasa saja.

Mengenai koperasinya, Yoga menuturkan koperasi simpan pinjam itu sudah berjalan sejak tiga atau empat tahun.

"Koperasinya di rumah saja. Dikelola sama keluarga, saling backup gitu. Tidak ada pegawai luar. Sudah dibuka sejak tiga sampai empat tahun lalu. Saat ini sudah lumayan ramai," tuturnya.

Tribun Bali juga sempat bertemu langsung dengan ayah dari Kadek Rifki, juga ayah dari istrinya atau mertuanya.

Namun ayahnya tidak mampu berbicara banyak mengenai anaknya yang masih dinyatakan hilang.

Ia katakan masih butuh waktu.

Pihak keluarga juga sudah melaporkan ke polisi.

"Harapannya pasti ketemu-lah anak saya. Selain itu saya tidak bisa berbicara. Kalau sudah ketemu akan saya kabari ke media dan akan saya bicara," ujarnya.

"Yang lain-lainnya maaf ya, tidak bisa saya ngomong. Saya kalau ngomong langsung nangis saya ini. Saya merasa beban saat melihat kabar mengenai anak saya ini," kata ayah Kadek Rifki, yang enggan disebutkan namanya.

Tanya ke Balian

Sementara itu, pencarian terhadap Kadek Rifki masih terus dilakukan oleh Tim Basarnas bersama aparat kepolisian sektor Sukasada, Kamis (8/2/2019).

Pencarian dilakukan hingga radius 200 meter dari lokasi ditemukannya mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA di dasar jurang wilayah Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri.

Uniknya, kedatangam Tim Basarnas untuk melakukan penyisiran ini bukan atas permintaan pihak kepolisian.

Melainkan atas permintaan keluarga Kadek Rifki.

Setelah mobilnya ditemukan, keluarga Kadek Rifki disebut-sebut mendatangi kantor Basarnas di Denpasar, untuk kemudian meminta Tim Basarnas melakukan penyisiran di sekitar TKP.

Bahkan, keluarga Kadek Rifki pula yang pertama kali menemukan posisi mobil itu berada di dasar jurang, melalui bantuan GPS.

Kapolsek Sukasada, Kompol Nyoman Landung, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin, mengaku menemukan banyak kejanggalan dari kasus jatuhnya mobil berwarna putih tersebut.

Selama melakukan penyelidikan, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda terjadinya kecelakaan di sekitar TKP.

Pun tidak ditemukan bercak darah di dalam mobil tersebut.

"Jatuhnya mobil itu lurus ke bawah. Tidak ada jejak rem di sekitar TKP. Rumput dan pepohonan juga tidak ada yang lecet atau bekas ditabrak. Artinya mobil ini jatuh dengan sangat mulus," bebernya.

Pria dengan melati satu di pundaknya ini menyebutkan, keluarga Kadek Rifki kurang kooperatif.

Saat hendak dimintai keterangan, keluarga menolak dengan alasan masih syok dan trauma.

Kendati menemukan banyak kejanggalan, Kompol Landung menyatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah Kadek Rifki menjadi korban lakalantas atau korban tindakan kriminal.

"Pada hari Minggu (27/1/2019) itu kami awalnya menerima laporan dari warga bahwa ada mobil di dasar jurang. Kami turun ke TKP, warga sudah banyak. Keluarga korban juga sudah ada di sana lebih dulu. Kami akan selidiki kejanggalan-kejanggalan yang kami temukan berkoordinasi dengan Polsek Denpasar Selatan," ungkapnya.

Koordinator Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan, mengatakan penyisiran kali ini dilakukan hampir mendekati Danau Buyan.

Namun keberadaan Kadek Rifki masih juga belum ditemukan.

Apakah ada kemungkinan Kadek Rifki terjatuh ke danau?

"Posisi mobil pertama kali ditemukan itu jaraknya masih sangat jauh dari danau. Kendaraanya itu masih di atas. Jarak antara mobil dengan danau ke bawah itu ada sekitar 100 meter lagi,” katanya.

“Masih sangat jauh, jadi kecil kemungkinan yang bersangkutan jatuh ke dalam danau. Pepohonan di sekitar TKP juga saya lihat tidak ada yang lecet. Ya cukup mencurigakanlah," ungkapnya, tanpa merinci kecurigaannya itu.

Sementara seorang tim Basarnas yang namanya enggan disebutkan menuturkan, keluarga Kadek Rifki sempat meminta petunjuk kepada sejumlah balian.

Dari hasil penerawangan sang balian, ada yang menyebutkan Rifki masih berada di sekitar danau, ada pula yang mengatakan Rifki sedang berjalan-jalan.

"Kebetulan saya kenal dengan keluarganya. Atas petunjuk balian itulah makanya keluarganya meminta tim Basarnas untuk melakukan penyisiran. Kemarin (Kamis, red) keluarganya yang dari Tabanan juga sempat datang bawa pemangku untuk melakukan upacara ngulapin," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved