Kronologi Laka Maut di Tabanan, Bayi dalam Gendongan Nenek Terpental ke Dashboard Mobil
Nyawa seorang balita berusia dua bulan, Falih Akil Mubawir tak tertolong saat menuju Puskesmas Selamadeg, Tabanan, Selasa (12/2) pagi.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Nyawa seorang balita berusia dua bulan, Falih Akil Mubawir tak tertolong saat menuju Puskesmas Selamadeg, Tabanan, Selasa (12/2) pagi.
Dia tewas setelah dia bersama keluarganya mengalami kecelakaan di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Banjar Dinas Kutuh, Desa Lalang Linggah, Kecamatan Selemadeg Barat, sekitar pukul 05.00 Wita.
Kecelakaan maut tersebut melibatkan mobil Toyota Kijang bernopol DK 1668 WG dengan truk Isuzu nopol DK 9318 WN.
Bayi tersebut tewas setelah lepas dari gendongan mertua pengemudi dan sempat terpental kemudian terbentur ke dashboard mobil.
Balita yang tewas tersebut merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Abdullah Khusni (30) dengan Fika Fatimah Zaroh (25) warga asal Malang yang tinggal di Jalan Taman Pancing, Kampung Islam Denpasar Selatan.
Setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Selemadeg, jenazah Falih langsung dibawa ke Denpasar untuk dimakamkan.
Peristiwa tersebut bermula dari mobil Kijang yang dikendarai oleh Abdullah Khusni yang ditumpangi 6 kerabat lainnya, termasuk anak dan istrinya, seperti istrinya Fika Fatimah, tiga anaknya Zakira Saputra Zazka Sahira (5), Zidan Aska Firmansyah (3), dan Falih Akil Mubawir. Serta mertuanya Sofia (50).
Juga ikut serta seorang petugas yayasan bernama Fitria Husniati (28) karena Khusni merupakan pengurus di Yayasan Khoirul Umah, Denpasar.
Mobil yang dikendarai Khusni ini awalnya bergerak dari arah barat (Gilimanuk) menuju timur (Denpasar). Ketika sampai di TKP yang merupakan jalanan dengan tikungan landai, Khusni hendak mendahului sebuah sepeda motor dengan mengambil haluan ke kanan hingga melewati marka as jalan.
Namun di saat yang sama justru datang kedaraan truk Isuzu yang dikendarai I Gede Yasa hingga tabrakan pun tak bisa terhindarkan.
Akibatnya, kondisi kedua mobil ringsek pada bagian depan.
Kejadian tersebut mengakibatkan seorang bayi berusia dua bulan yang saat itu digendong neneknya, Sofia (50) dan duduk di jok bagian tengah tewas saat perjalanan menuju Puskesmas Selemadeg.
Sementara kondisi Khusni (ayah) dan Fika (ibu) selamat, namun mengalami sejumlah luka. Usai mendapatkan perawatan di Puskesmas langsung dirujuk ke RSAD Denpasar sesuai permintaan keluarga agar proses penjengukan lebih dekat.
Sementara Sofia (nenek) dan dua anak Zakira, Zidan serta petugas yayasan Fitria dirujuk ke BRSUD Tabanan sekitar pukul 11.00 Wita masih menjalani observasi dokter.
“Akibat kejadian itu, seorang bayi berusia dua bulan itu sempat terpental dan terbentur di dashboard mobil yang dikendari Khusni. Ia meninggal dunia saat perjalanan menuju Puskesmas Selemadeg,” kata Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, Selasa (12/2).
AKP Kalpika menyatakan, hasil dari olah TKP dan keterangan saksi di lapangan kesimpulan sementara penyebab kecelakaan adalah pengemudi mobil Kijang yang kurang hati-hati, lalai, dan kurang memperhatikan kondisi dan situasi lalulintas dari arah berlawanan saat hendak mendahului kendaraan lain.
“Pengemudi mobil Kijang itu kurang hati-hati dan kurang memperhatikan situasi lalin dari arah berlawanan saat hendak mendahului,” jelasnya.
Hasil pantauan di BRSU Tabanan, empat orang korban akhirnya dirujuk dari Puskesmas Selemadeg.
Mereka kemudian mendapatkan perawatan dan salah satunya menjalani perawatan di ruang observasi.
Tak ada yang mengalami luka parah pascakejadian ini.
Hanya saja, dua anak pengemudi Kijang masih berbaring lemas bersama petugas yayasan, Fitria. Semantara itu, Sofia masih menjalani perawatan di ruang observasi.
“Saya tak tahu persis kejadiannya, tiba-tiba saja saya sudah terpental ke jok tengah karena sebelumnya saya duduk di jok paling belakang bersama dua anak (Zidan dan Zaira),” kata Fitria, sambil berbaring di BRSU Tabanan sembari mengatakan, dia dan keluarga Khusni rencananya akan balik ke Denpasar usai menjemput istrinya, Fika dan anaknya dari Malang.
Ia melanjutkan, saat peristiwa juga ia tak mendengar apapun karena sedang mendengarkan musik lewat headset.
Dan pasca kejadian langsung mencari anak-anak (anak pengemudi) dan sudah banyak warga yang menolong.
Lalu dimana posisi Falih (korban) saat kecelakaan? Fitria menuturkan posisi korban saat kejadian sedang digendong oleh neneknya di jok bagian tengah.
Sementara itu, Kasubid Rawat Darurat dan Tindakan Medik BRSU Tabanan, dr Anak Agung Ngurah Wiradana mengatakan, empat orang korban dirujuk ke BRSU Tabanan sekitar pukul 08.00 Wita.
Dua dari empat korban, Zidan dan Fitri, sudah mulai membaik dan boleh diajak pulang karena hanya mengalami luka lecet dan benjol ringan.
Sedangkan Sofia masih harus dirawat karena ada luka dan benjol di bagian kepala depan.
“Beruntungnya, usai dilakukan CT-scan tidak ditemukan luka serius, hanya cidera kepala ringan saja. Termasuk juga Zakira yang berusia lima tahun itu juga masih dalam observasi karena terluka pada bibir bagian atas,” jelasnya.
Sementara itu, pengemudi truk Isuzu masih diperiksa di Mapolres Tabanan. Sedangkan barang bukti masih disimpan di Polsek Selemadeg. (*)