Inspirasi
Belajar Mengukir Sejak SMP, Pintu Gebyok Triana Sempat Dibeli Bule Jerman
Tak hanya laris di Bali, pintu gebyok khas Bali ini juga kerap dipesan oleh konsumen dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Made Prasetia Aryawan
I Nyoman Triana saat menunjukan salah satu kerajinan ukir di tempat usaha di Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Senin (18/2/2019).
Rata-rata harga untuk pintu gebyok Bali dibandrol dengan harga mulai Rp 20-30 juta hingga Rp 50 Juta.
“Untuk harganya bervariasi tergantung bahan dan model yang dipesan konsumen,” katanya.
Dia melanjutkan, biasanya konsumen yang hendak memesan pintu gebyok langsung memilih gambar ukiran yang sudah disediakan. Ia pun mengaku kewalahan dengan tingginya pemesanan pintu gebyok.
“Meladeni (pesanan) lokal juga sudah kewalahan,” ucapnya sembari mengecat salah satu kerajinan.
Namun sayangnya, kata dia, generasi pengukir khususnya di Desa Batannyuh kini mulai berkurang.
“Meskipun begitu saya akan tetap peratahankan. Dan kuncinya adalah harus terus berinovasi dan jangan monoton saja,” tandasnya. (*)
Berita Terkait